LUGAS | Jakarta – Sekelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Media (KMSPM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/3). Mereka menuntut agar Dewan Pers memanggil pihak Tempo yang mereka tuduh memiliki keterkaitan dengan kepentingan asing melalui Media Development Investment Fund (MDIF), yayasan yang dikaitkan dengan George Soros.


Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.20 WIB itu diikuti oleh sekitar 30 orang demonstran. Massa membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai tuntutan, di antaranya "Dewan Pers jangan biarkan media Tempo antek asing mengontrol narasi Indonesia" dan "Media Tempo terafiliasi asing menghancurkan identitas lokal." Mereka juga meminta Meta untuk memblokir akun Instagram Bocor Alus yang diasosiasikan dengan Tempo.

Seorang orator aksi menyampaikan bahwa Tempo secara terbuka mengakui menerima pendanaan dari MDIF, yang mereka tuduh sebagai instrumen kepentingan asing dalam mengendalikan opini publik di Indonesia.

"Tempo melalui programnya Bocor Alus seringkali menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan. Ini upaya untuk memecah belah masyarakat," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Selain itu, mereka juga menyinggung peran George Soros dalam krisis moneter 1998 dan menuduh bahwa keterlibatan MDIF dalam mendanai media di Indonesia berpotensi membahayakan kepentingan nasional.

Aksi berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Sekitar pukul 14.48 WIB, massa membubarkan diri dengan tertib dan melanjutkan aksi serupa ke kantor Meta di Capital Place, Jakarta Selatan.

Hingga berita ini ditulis, Dewan Pers maupun pihak Tempo belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut. Sementara itu, aksi ini dilaporkan tidak memiliki pemberitahuan resmi kepada pihak kepolisian.


 Laporan Dani Prasetya | Editor: Mahar Prastowo | LUGAS