LUGAS | Tangerang – Satu lagi kasus kejahatan bermodus perkenalan di media sosial berhasil diungkap jajaran Polresta Tangerang. Seorang pria berinisial D.F., warga Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (8/5), usai terbukti melakukan tindak pidana kekerasan dan pencurian terhadap M.A.S., warga Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada 26 April 2025 malam, di wilayah Kampung Cilongok Tamiyang, Desa Daon, Kecamatan Rajeg. Awalnya, hubungan antara pelaku dan korban dimulai lewat komunikasi di media sosial. Setelah beberapa kali bertukar pesan, keduanya sepakat untuk bertemu.

Menurut penuturan korban, sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka menjemputnya menggunakan sepeda motor. Mereka sempat mengunjungi beberapa lokasi jajanan di kawasan Telaga Bestari. Namun, suasana berubah mencekam saat perjalanan pulang. Di lokasi yang sepi, tersangka berpura-pura ingin buang air kecil. Saat korban duduk menunggu di atas motor sambil bermain ponsel, tersangka tiba-tiba menyerang menggunakan senjata tajam jenis belati, melukai wajah dan kepala korban, lalu merampas ponsel korban.

“Motif pelaku murni ingin merampas barang milik korban, dengan cara yang direncanakan dan disertai kekerasan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin, Sabtu (10/5).

Korban sempat berteriak meminta tolong hingga akhirnya dievakuasi warga ke klinik terdekat. Sementara tersangka kabur dari lokasi.

Berbekal keterangan korban dan hasil penyelidikan, Tim Opsnal Unit PPA yang dipimpin langsung Kompol Arief berhasil mengamankan pelaku pada Sabtu dini hari (10/5), sekitar pukul 03.44 WIB. Tersangka ditangkap saat tengah bekerja merawat orangtua pemilik rumah di Cluster Albera, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita satu unit ponsel Infinix Smart 5 milik korban sebagai barang bukti.

“Modus seperti ini makin marak (berkenalan di media sosial_red), lalu memancing korban untuk bertemu di lokasi yang sudah direncanakan pelaku sebagai tempat kejahatan,” kata Kompol Arief.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selektif dalam menjalin pertemanan daring, serta segera melapor ke pihak kepolisian jika mengalami atau menyaksikan kejadian serupa.

Atas perbuatannya, D.F. dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.



Laporan Sulardi