TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - "KJS yang sebelumnya atau di daerah lain dinamakan
Jamkesmas, itu hanya digunakan untuk rakyat miskin. Masalahnya di DKI,
interpretasi masyarakat, menganggap bahwa KJS adalah program untuk
menggratiskan semua biaya pengobatan di semua lapisan masyarakat. Ini
yang menjadi masalah," jelas Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi soal Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang jadi "tongkat sihir" Jokowi-Ahok saat kampanye.
Kartu Jakarta Sehat (KJS) menuai kritik karena membuat kewalahan rumah sakit akibat interpretasi warga DKI yang salah terhadap program ini.
Hal itu disampaikan Nafsiah usai penekenan nota kesepahaman tata kelola kemitraan sehat antara Kemenkes dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Kementerian PDT, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).
Nafsiah menjelaskan, sistem KJS ini sebenarnya seperti sistem asuransi. Tidak semua jenis penyakit bisa ditutup dengan sistem ini, hanya beberapa penyakit.
"Interpretasi ini yang perlu kita luruskan. Program KJS sebenarnya bagus. Akan tetapi masyarakat Jakarta juga harus tahu bahwa tidak semua masyarakat bisa mengakses KJS dan tidak semua penyakit bisa ditutup dengan KJS," tegas Nafsiah.
Mengenai panggilan 119 yang bisa mengecek ketersediaan kamar rumah sakit jaringan KJS, Nafsiah mengingatkan sementara tak semua RS masuk di dalamnya.
"Yang perlu dicatat bahwa sistem 119 di DKI sampai saat ini baru mencakup 10 rumah sakit saja," tutur Nafsiah.
Kartu Jakarta Sehat (KJS) menuai kritik karena membuat kewalahan rumah sakit akibat interpretasi warga DKI yang salah terhadap program ini.
Hal itu disampaikan Nafsiah usai penekenan nota kesepahaman tata kelola kemitraan sehat antara Kemenkes dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Kementerian PDT, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).
Nafsiah menjelaskan, sistem KJS ini sebenarnya seperti sistem asuransi. Tidak semua jenis penyakit bisa ditutup dengan sistem ini, hanya beberapa penyakit.
"Interpretasi ini yang perlu kita luruskan. Program KJS sebenarnya bagus. Akan tetapi masyarakat Jakarta juga harus tahu bahwa tidak semua masyarakat bisa mengakses KJS dan tidak semua penyakit bisa ditutup dengan KJS," tegas Nafsiah.
Mengenai panggilan 119 yang bisa mengecek ketersediaan kamar rumah sakit jaringan KJS, Nafsiah mengingatkan sementara tak semua RS masuk di dalamnya.
"Yang perlu dicatat bahwa sistem 119 di DKI sampai saat ini baru mencakup 10 rumah sakit saja," tutur Nafsiah.
Tidak ada komentar