Irman Gusman dalam sebuah lawatan ke Pasar Tradidional. |
TABLOIDLUGAS.COM | Menjelang pemilu, hampir di sepanjang jalan, sudut kota,
hingga kampung berserakan alat peraga kampanye partai politik dan calon
anggota legislatif. Berbeda dengan spanduk dan baliho yang dalam
beberapa hari ini, terlihat di depan Pasar-pasar
tradisional di Jakarta sejumlah spanduk dan baliho bertema ajakan belanja ke pasar.
Spanduk-spanduk yang dibuat oleh tim Irman Gusman berbeda dan terlihat terpasang rapi di sejumlah titik pasar di Jakarta. Di spanduk dan baliho tersebut bertuliskan "Yo ke Pasar Yo" serta beberapa spanduk bertuliskan tema sama lainnya.
Salah satu pedagang, Trimo (49 tahun), mengaku belum kenal dengan sosok senator ketua DPD RI tersebut, walaupun demikian dia setuju jika spanduk itu di pasang di pasarnya, apalagi sudah berkoordinasi dengan pedagang setempat. ajakan belanja ke pasar bisa menambah pendapatan pedagang dan mampu mengangkat pembangunan dan perekonomian.
Spanduk-spanduk yang dibuat oleh tim Irman Gusman berbeda dan terlihat terpasang rapi di sejumlah titik pasar di Jakarta. Di spanduk dan baliho tersebut bertuliskan "Yo ke Pasar Yo" serta beberapa spanduk bertuliskan tema sama lainnya.
Salah satu pedagang, Trimo (49 tahun), mengaku belum kenal dengan sosok senator ketua DPD RI tersebut, walaupun demikian dia setuju jika spanduk itu di pasang di pasarnya, apalagi sudah berkoordinasi dengan pedagang setempat. ajakan belanja ke pasar bisa menambah pendapatan pedagang dan mampu mengangkat pembangunan dan perekonomian.
"Saya baru kenal dari melihat Spanduk Pak Irman yang sangat kreatif dan disambut baik oleh pedagang. Tidak ada salahnya jika beliau menjadi pemimpin bangsa ini, yang penting bantu pedagang kecil," tutur Trimo. Lanjutnya, "dengan ajakan belanja ke pasar bisa menambah pendapatan pedagang dan mampu mengangkat pembangunan dan perekonomian," harap dia.
Sementara itu pedagang di pasar Klender Jakarta Timur, Sunardi (53 tahun), saat di temui wartawan LUGAS menyatakan ketertarikannya terhadap sejumlah spanduk dan baliho di pasarnya. Mengingat yang terjadi saat ini hanya spanduk dan baliho caleg.
"Saya suka dengan spanduk-spanduk
yang memperhatikan pasar tradisional, karena selama ini tidak ada
spanduk yang memperhatikan pasar, yang ada caleg yang umbar janji," kata Sunardi. (L)
Tidak ada komentar