TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk kembali mendapatkan penghargaan kategori platinum keempat kalinya sebagai perusahaan peduli penanggulangan HIV/AIDS di tingkat nasional. Tjiwi Kimia aktif mempelopori kampanye penanggulangan HIV/AIDS sejak tahun 2002 lalu.
Selain itu pimpinan Tjiwi Kimia, Edwin Suryalaksana juga mendapatkan penghargaan sebagai pribadi yang peduli dengan HIV/AIDS. Terpilihnya Edwin Suryalaksana ini karena kepedulian dan peran aktifnya untuk mencegah dan memerangi narkoba dan HIV/AIDS tidak hanya dengan penyuluhan di dalam perusahaan tetapi juga ke berbagai wilayah.
Penyerahan piagam penghargaan ini disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta, Senin (26/5).
“Kepedulian kami ini tidak hanya untuk karyawan saja, tetapi juga demi masa depan generasi muda di Indonesia. Kami akan terus melakukan kampanye ini, sehingga dapat memberikan edukasi lebih baik lagi kepada masyarakat,” ujar Edwin.
Selain mendapatkan penghargaan untuk kepeloporan kampanye di bidang HIV/AIDS, Tjiwi Kimia juga mendapatkan penghargaan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kategori Gold untuk keenam kalinya pada tahun 2014. Anugerah ini merupakan penghargaan terhadap penerapan sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh Tjiwi Kimia.
Dengan jumlah karyawan sebanyak 11.874 orang dan dengan jenis perusahaan yang termasuk berisiko tinggi, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik merupakan salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan di tempat kerja.
“Manajemen sangat merasakan manfaat penerapan sistem manajemen K3 ini karena angka keselamatan kerja semakin meningkat dan angka kecelakaan kerja semakin menurun,” ujar Edwin usai menerima penghargaan tersebut dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta (26/5).
Dengan SMK3 ini maka Tjiwi Kimia memiliki sistem baku untuk panduan implementasi K3 untuk parameter pengukuran pelaksanaan manajemen K3, sehingga memudahkan proses pelaksanaan di perusahaan.
“Pelaksaanan K3 bisa berjalan efektif dan konsisten, sehingga meningkatkan produktivitas kerja karena kecelakaan kerja menjadi minim bahkan zero, sehingga dampak kerugian bagi perusahaan yaitu lost working time, social cost, biaya SDM menjadi berkurang jauh,” ujar Edwin.
Tjiwi Kimia sudah menerapkan Sistem Manajemen K3 ini sejak 1997 dan mendapatkan penghargaan Penerapan Sistem Manajemen K3 ini sejak tahun 1998.
“Prosentase penerapannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sistem ini mampu menunjang program safety dengan sangat baik,” tambah Edwin.
Pertama kali Tjiwi Kimia menerima penghargaan penerapan Sistem Manajemen K3 ini untuk kategori silver pada tahun 1998. Sejak tahun 2001 hingga saat ini, penghargaan yang diterima Tjiwi Kimia untuk penerapan Sistem Manajemen K3 ini menjadi gold secara berturut-turut hingga 2014.
Audit penerapan Sistem Manajemen K3 yang dilakukan setiap tiga tahun sekali ini dirasakan oleh Tjiwi Kimia mampu mengembangkan tanggung jawab karyawan untuk lebih peduli dan memiliki rasa tanggung jawab dengan diri sendiri dan sikap kerja yang lebih baik.
“Kalaupun terjadi kecelakaan, saat ini lebih banyak terjadi di luar area kerja seperti kecelakaan ketika karyawan berangkat atau pulang kerja,” ujar Edwin Suryalaksana..
Ditambahkan olehEdwin, dari 166 kriteria audit SMK3, hingga saat ini sudah mampu menerapkan lebih dari 90 persen dari kriteria tersebut.
Selain itu, sejak tahun 2012, Tjiwi Kimia sudah melaksanakan program Total Safety Management yang pelaksanaannya mulai dari peninjauan ulang dokumen safety, safety awareness training, safety promotion dan program lain yang bertujuan untuk menerapkan budaya safety dan rasa malu bila karyawan menjadi bagian dari kecelakaan kerja.
Hingga saat ini angka kecelakaan kerja dan kesehatan kerja karyawan dapat diminimalisasi dan terkontrol dengan baik sehingga indeks Lost Time Injury bisa dipertahankan mencapai di bawah 1 atau bisa dikatakan zero accident. (L/Syam)
Selain itu pimpinan Tjiwi Kimia, Edwin Suryalaksana juga mendapatkan penghargaan sebagai pribadi yang peduli dengan HIV/AIDS. Terpilihnya Edwin Suryalaksana ini karena kepedulian dan peran aktifnya untuk mencegah dan memerangi narkoba dan HIV/AIDS tidak hanya dengan penyuluhan di dalam perusahaan tetapi juga ke berbagai wilayah.
Penyerahan piagam penghargaan ini disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta, Senin (26/5).
“Kepedulian kami ini tidak hanya untuk karyawan saja, tetapi juga demi masa depan generasi muda di Indonesia. Kami akan terus melakukan kampanye ini, sehingga dapat memberikan edukasi lebih baik lagi kepada masyarakat,” ujar Edwin.
Selain mendapatkan penghargaan untuk kepeloporan kampanye di bidang HIV/AIDS, Tjiwi Kimia juga mendapatkan penghargaan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kategori Gold untuk keenam kalinya pada tahun 2014. Anugerah ini merupakan penghargaan terhadap penerapan sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh Tjiwi Kimia.
Dengan jumlah karyawan sebanyak 11.874 orang dan dengan jenis perusahaan yang termasuk berisiko tinggi, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik merupakan salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan di tempat kerja.
“Manajemen sangat merasakan manfaat penerapan sistem manajemen K3 ini karena angka keselamatan kerja semakin meningkat dan angka kecelakaan kerja semakin menurun,” ujar Edwin usai menerima penghargaan tersebut dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta (26/5).
Dengan SMK3 ini maka Tjiwi Kimia memiliki sistem baku untuk panduan implementasi K3 untuk parameter pengukuran pelaksanaan manajemen K3, sehingga memudahkan proses pelaksanaan di perusahaan.
“Pelaksaanan K3 bisa berjalan efektif dan konsisten, sehingga meningkatkan produktivitas kerja karena kecelakaan kerja menjadi minim bahkan zero, sehingga dampak kerugian bagi perusahaan yaitu lost working time, social cost, biaya SDM menjadi berkurang jauh,” ujar Edwin.
Tjiwi Kimia sudah menerapkan Sistem Manajemen K3 ini sejak 1997 dan mendapatkan penghargaan Penerapan Sistem Manajemen K3 ini sejak tahun 1998.
“Prosentase penerapannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sistem ini mampu menunjang program safety dengan sangat baik,” tambah Edwin.
Pertama kali Tjiwi Kimia menerima penghargaan penerapan Sistem Manajemen K3 ini untuk kategori silver pada tahun 1998. Sejak tahun 2001 hingga saat ini, penghargaan yang diterima Tjiwi Kimia untuk penerapan Sistem Manajemen K3 ini menjadi gold secara berturut-turut hingga 2014.
Audit penerapan Sistem Manajemen K3 yang dilakukan setiap tiga tahun sekali ini dirasakan oleh Tjiwi Kimia mampu mengembangkan tanggung jawab karyawan untuk lebih peduli dan memiliki rasa tanggung jawab dengan diri sendiri dan sikap kerja yang lebih baik.
“Kalaupun terjadi kecelakaan, saat ini lebih banyak terjadi di luar area kerja seperti kecelakaan ketika karyawan berangkat atau pulang kerja,” ujar Edwin Suryalaksana..
Ditambahkan olehEdwin, dari 166 kriteria audit SMK3, hingga saat ini sudah mampu menerapkan lebih dari 90 persen dari kriteria tersebut.
Selain itu, sejak tahun 2012, Tjiwi Kimia sudah melaksanakan program Total Safety Management yang pelaksanaannya mulai dari peninjauan ulang dokumen safety, safety awareness training, safety promotion dan program lain yang bertujuan untuk menerapkan budaya safety dan rasa malu bila karyawan menjadi bagian dari kecelakaan kerja.
Hingga saat ini angka kecelakaan kerja dan kesehatan kerja karyawan dapat diminimalisasi dan terkontrol dengan baik sehingga indeks Lost Time Injury bisa dipertahankan mencapai di bawah 1 atau bisa dikatakan zero accident. (L/Syam)
Tidak ada komentar