KSAD Letjen Suryo Prabowo dalam sebuah kesempatan berada di tengah-tengah Kopassus | ist. |
TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - "Kami berterima kasih Pak Hendropriyono menuding Pak Prabowo gila. Saya sudah 40 tahun dampingi Pak Prabowo dalam segala situasi," kata Suryo Prabowo, salah satu tim sukses Prabowo-Hatta di Jakarta, Rabu.
"Bagaimana tidak 'gila', Pak Prabowo yang berkali-kali telah mereka bunuh karakternya, tidak mati bahkan mampu bangkit dan tampil lebih prima," kata Suryo Prabowo, Mantan wakil kepala staf TNI AD itu.
"Bagaimana tidak 'gila', Pak Prabowo yang berkali-kali telah mereka bunuh karakternya, tidak mati bahkan mampu bangkit dan tampil lebih prima," kata Suryo Prabowo, Mantan wakil kepala staf TNI AD itu.
Suryo menambahkan, situasi Indonesia sudah cukup memprihatinkan. Pihak asing sangat kuat mengendalikan Indonesia. "Kita butuh 'pemimpin gila' yang bisa melepaskan ketergantungan terhadap pihak asing itu," kata dia.
"Ketika sembilan bahan pokok kita diimpor dari luar negeri dan kekayaan alam Indonesia dikuasai asing, Prabowo bertekad mengajak kita semua, bangsa Indonesia bangkit dan mandiri mewujudkan Indonesia berdaulat dan dihormati," katanya.
Dia bahkan mensinyalir sejumlah jenderal senior Prabowo yang saat ini mendukung Jokowi-Jusuf Kalla ketakutan dengan "kegilaan" Prabowo itu.
"Sayang sekali bila 'kegilaan' Prabowo dalam mengabdikan dirinya seperti ini ditakuti para seniornya, dan tentunya sangat naif, bila tekad Prabowo sangat kuat untuk mewujudkan cita-citanya yang besar itu diartikan sebagai megalomania," ujarnya.
Selain dituding gila dan megalomania Prabowo juga dituding mengidap schizophrenia. "Hendropriyono dengan sadis menyampaikan ke publik, Prabowo menderita schizophrenia, psikopat, dan dekat-dekat gila," katanya.
"Ini sudah sangat keji, saya justru meragukan dia sebagai profesor. Saat menjadi wakil kepala staf TNI AD, saya lihat langsung hasil kondisi kejiwaan Prabowo, sangat bagus," kata dia.
"Tuduhan hasil tes kejiwaan Prabowo mendapat G 4 (Grade 4) yang disampaikan Hendropriyono itu fitnah. Di lingkungan TNI AD penilaian dengan sistem grade tidak digunakan lagi," ungkap Suryo.
Sebelumnya, mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, membeberkan kondisi kejiwaan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dia mengaku tahu betul kondisi psikologi mantan komandan jenderal Kopassus TNI AD itu, saat masih menjadi TNI AD aktif. Menurut Hendropriyono, Prabowo mendapatkan nilai G4 (Grade 4) paling bawah, kalau ada stress bisa sedikit gila. [L/ant]
"Ketika sembilan bahan pokok kita diimpor dari luar negeri dan kekayaan alam Indonesia dikuasai asing, Prabowo bertekad mengajak kita semua, bangsa Indonesia bangkit dan mandiri mewujudkan Indonesia berdaulat dan dihormati," katanya.
Dia bahkan mensinyalir sejumlah jenderal senior Prabowo yang saat ini mendukung Jokowi-Jusuf Kalla ketakutan dengan "kegilaan" Prabowo itu.
"Sayang sekali bila 'kegilaan' Prabowo dalam mengabdikan dirinya seperti ini ditakuti para seniornya, dan tentunya sangat naif, bila tekad Prabowo sangat kuat untuk mewujudkan cita-citanya yang besar itu diartikan sebagai megalomania," ujarnya.
Selain dituding gila dan megalomania Prabowo juga dituding mengidap schizophrenia. "Hendropriyono dengan sadis menyampaikan ke publik, Prabowo menderita schizophrenia, psikopat, dan dekat-dekat gila," katanya.
"Ini sudah sangat keji, saya justru meragukan dia sebagai profesor. Saat menjadi wakil kepala staf TNI AD, saya lihat langsung hasil kondisi kejiwaan Prabowo, sangat bagus," kata dia.
"Tuduhan hasil tes kejiwaan Prabowo mendapat G 4 (Grade 4) yang disampaikan Hendropriyono itu fitnah. Di lingkungan TNI AD penilaian dengan sistem grade tidak digunakan lagi," ungkap Suryo.
Sebelumnya, mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, membeberkan kondisi kejiwaan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dia mengaku tahu betul kondisi psikologi mantan komandan jenderal Kopassus TNI AD itu, saat masih menjadi TNI AD aktif. Menurut Hendropriyono, Prabowo mendapatkan nilai G4 (Grade 4) paling bawah, kalau ada stress bisa sedikit gila. [L/ant]
Tidak ada komentar