Kader Ditangkap KPK, Kado Istimewa bagi Megawati

LUGAS | Penangkapan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Ardiansyah di Swiss Bell Hotel, Sanur, Bali, Kamis 9 April 2015, menjadi pukulan telak bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Apalagi, operasi tangkap tangan Ardiansyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersamaan saat PDIP sedang mengelar Kongres IV di Denpasar.

"Penangkapan kader PDIP di Bali sebagai kado istimewa bagi Megawati, dimana PDIP sedang melaksanakan Kongres PDIP di Bali. Ini adalah pukulan telak bagi Megawati," kata Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus kepada media ini, Sabtu (11/4/2015).

Menurutnya, penangkapan terhadap Ardiansyah oleh KPK merupakan peringatan bagi PDIP sebagai partai penguasa pemerintah untuk lebih berhati-hati. Jika hal ini terus dibiarkan, para kader PDIP yang lain ikut terlibat korupsi, maka nasib PDIP akan seperti Partai Demokrat di era pemerintah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Di enam bulan pertama kekuasaan pemerintahan Joko Widodo, model-model seperti ini jika terus terjadi akan seperti Partai Demokrat. Kita ketahui partai di ketuai SBY menjadi partai pemerintah yang menjadi pelaku utama korupsi, bisa saja terulang di pemerintah Jokowi," ujarnya.

Lucius mengakui, terdapat korelasi antara pemerintah yang berkuasa dengan dugaan permainan fraksi-fraksi di parlemen. Tidak menutup kemungkinan terdapat kader-kader PDIP akan ikut menikmati uang korupsi yang menjadi incaran KPK dikemudian hari.

"Bisa saja nanti kader-kader PDIP di parlemen akan menyusul ditangkap KPK," tegasnya.

Ia menjelaskan, antisipasinya Megawati harus mengambil langkah tegas untuk segera memecat kader PDIP tersebut yang ditangkap KPK. Kader PDIP yang ditangkap karena kasus korupsi harus direspon serius oleh Megawati.

Apalagi, pemerintah Jokowi yang diusung PDIP berjanji untuk memberantas korupsi, namun kenyataanya anggota fraksi PDIP yang pertama kali menjadi biang kasus korupsi di era pemerintahan Jokowi.


"Urusan partai bukan urusan Jokowi, tetapi Megawati sebagai Ketum PDIP abadi harus memecat kader PDIP, untuk membuktikan parpol penguasa pemerintah tegas menolak korupsi," tutup Lucius.

[L/oz]

Tidak ada komentar