Ex Buruh Delta Pasific Indotuna Kubur Diri dan Mogok Makan

LUGAS | Bitung - Ratusan  mantan karyawan PT Delta Pasific Indotuna Kota Bitung nekat mengubur diri di pintu masuk perusahaan, Kamis (22/03/2018). Mereka juga melakukan aksi mogok makan sebagai aksi protes terhadap  perusahaan agar mau membayar pesangon setelah mereka di-PHK massal beberapa waktu lalu.

Upaya  yang telah mereka lakukan antara lain  mediasi, unjuk rasa hingga pemblokiran pintu masuk perusahaan sudah dilakukan, tapi perusahaan tetap tidak memberikan pesangon sesuai amanat Undang-undang Ketenagakerjaan.

Sejumlah mantan karyawan dalam aksi ini bahkan mengatakan siap mati demi memperjuangkan hak mereka.

Ketua FSP-RTMM SPSI Kota Bitung, Estephanus Sidangoli menyatakan, aksi kubur diri di depan perusahaan,  sebagai bentuk kegigihan para karyawan untuk memperjuangkan haknya sebagai pekerja. "Mereka sudah nekat karena segala upaya yang kami lakukan tak membuat perusahaan bergeming kendati sudah diamanatkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan,” katanya.

Tampak di lokasi aksi, sebanyak empat orang yang dikubur, satu di antaranya seorang buruh perempuan. Mereka mengubur diri hanya tampak kepalanya saja. Sementara di luar pagar, ratusan orang lainnya menggelar aksi mogok makan.
 
Aksi tersebut akan dilakukan terus sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak perusahaan.

Petrus Sidangoli, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (SPSI-RTMM yang mendampingi karyawan dan juga ikut mogok makan mengatakan aksi tersebut untuk menuntut ketidakadilan di PT Delta terkait dengan permasalahan ketenagakerjaan yang sampai saat ini belum ada titik terang terhadap sekitar 450 orang karyawan yang telah diberhentikan sepihak.
Manajemen PT Delta Pasific Indotuna Bitung belum memberikan keterangan resmi mengenai penyelesaian masalah ini.

Namun dari pemantauan lapangan aksi mogok makan dan kubur diri sementara bubar, setelah salah satu orang tua berusaha menyelamatkan anaknya dari aksi kubur diri. Keempat pelaku kubur diri pun dibawa ke puskesmas terdekat. Massa aksi sempat emosional dan merobohkan pagar perusahaan. Situasi terpantau aman terkendali, dan dalam pengawalan aparat TNI dan Polri. [L/Kusmayadi]



Tidak ada komentar