Sarah Santoso Menggebrak Dunia Fesyen dari Bitung

LUGAS | Bitung - Designer muda Sarah Santoso menggebrak Sulawesi Utara dari Kota Bitung! Hasil karyanya membuat Cleopatra Salon & Bridal yang terkenal di Kota Bitung merasa sangat puas. Tak ayal, sebanyak 5 (lima) rancangan Sarah jadi unggulan karena banyak diminati calon pengantin. 

Sebagai lulusan sekolah design internasional pertama di kotanya, Sarah Santoso ingin menapaki karier kedepan dengan menjadikan kota asalnya, Bitung, sebagai langkah awal. "Kedepannya sih ingin menjadikan kota Bitung sebagai barometer fesyen di Sulawesi Utara, dan menjadikan Sulawesi Utara ikon penting fesyen tanah air," ungkapnya. 

Hal itu ia sadari karena begitu banyak kekayaan seni dengan karakter khas yang masih sangat luas untuk dieksploitasi dan dituangkan dalam designnya, dipadukan dengan rancangan modern. Meski untuk hasil rancangannya saat ini belum begitu menonjolkan ciri khas daerahnya, setidaknya ia telah memulai ke arah sana, dan banyak peminat dari berbagai kalangan, dari pejabat pemerintah hingga pengusaha dan milenial.

Belajar dari acara-acara fesyen show semacam Jakarta Fashion Week dan sebagainya di Jakarta, ia juga ingin suatu saat dinas pariwisata di daerahnya menggelar acara serupa agar ia dapat menampilkan rancangannya sebagai bagan dari promosi pariwisata daerahnya.  


Tentang Sarah Santoso

Menjadi perancang busana profesional adalah cita-cita Sarah Santoso. Dara kelahiran Jakarta 21 Maret, ini pun memulainya dengan mengenyam pendidikan di Bunka School of Fashion, sebuah sekolah disain ternama asal Jepang yang memiliki lebih dari 90 cabang di berbagai negara.

Cita-cita Sarah itu didukung kedua orang tuanya, Surya Santoso dan Lydia Tangkudung. Apalagi orangtuanya tahu betul bahwa anaknya memang berbakat dalam membuat rancangan busana meski usianya masih belia.

Sadar sebagai pemula yang baru memulai mengambangkan bakat di dunia rancang busana, Sarah mengaku akan banyak belajar dari para senior, termasuk jika harus bekerja magang pada disainer fesyen yang sudah popular guna mengasah kemampuannya.

Sewaktu menjalani studi, Sarah juga tercatat mengikuti berbagai perlombaan maupun seminar dan workshop, antara lain LPM menswear workshop 2018, LPM aksesori workshop 2017, Lazada mission fashionable fashion stylist competition 2017 serta  UC 1000 Fashion Design Competition.

Sarah kini telah memulai menjadikan media sosial sebagai marketplace guna memperkenalkan karya-karyanya. “Banyak juga, sih, yang mengapresiasi kemudian pesan,” ujar Sarah.

Ia ingin karyanya dikenal dan diapresiasi banyak orang, sehingga dimasa depan bisa mengembangkan menjadi sebuah bisnis butik di kota asalnya di Sulawesi Utara.

Saat ini ia sangat membuka diri dengan pihak-pihak lain yang ingin menjadi rekanan seperti untuk fotografi model majalah, pre-wedding dan sebagainya. Beberapa karya Sarah juga dapat diintip di Instagram @lux_hers atau untuk pemesanan baju dewasa dan anak yang ia rancang dapat melalui akun Instagram @srrrahs. [yadi/mhr]

Tidak ada komentar