Waspada! Antam Tidak Menjual Emas Murah Melalui Lelang atau PO



LUGAS PT Antam Tbk (Antam) melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia mengimbau masyarakat berhati-hati jika menemukan penjualan emas murah dan tidak wajar. Penjualan emas ini kerap ditemui dengan sistem lelang dan pre order (PO).

VP Marketing & Sales, Iwan Dahlan mengatakan Perusahaannya menemukan penjualan emas di masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah dari Antam Logam Mulia. Penjual emas tersebut mengatakan mendapat emas beli dari Antam dengan sistem lelang atau PO.

"Tidak ada sistem lelang atau PO di Antam, kami himbau masyarakat berhati-hati," kata Iwan dalam keterangannya, Senin (9/92019).

Dikatakan Iwan, penjualan emas Antam beredar di masyarakat memang wajar terjadi karena Antam menggunakan sistem jual putus dengan konsumen. Itu artinya, masyarakat bebas menjual lagi emasnya dengan harga yang mereka tetapkan sendiri.

Namun Iwan menemukan praktik yang tidak wajar. Ada pihak yang mengiming-iming emas Logam Mulia dengan harga jauh lebih murah.

"Ketika ditanya kenapa murah, mereka bilang dapat emas dari lelang dan PO di Antam, kami tidak ada sistem ini," kata Iwan.

Temuan Iwan, mereka mengatakan membeli emas dari Antam dalam bentuk kilo bar dan kemudian dipecah-pecah menjadi grammasi lebih kecil sehingga harga bisa lebih murah.

"Ini juga tidak benar, sekali lagi di Antam tidak ada sistem ini," tambahnya.

Harga yang dijual pun dinilai tidak wajar yakni seharga Rp 500 ribu sampai dengan Rp 620 ribu. Sedangkan di periode yang sama, harga jual emas LM untuk pecahan 1 gr adalah sekitar Rp750 ribu s.d. Rp775 ribu.

"Sistem mereka juga tidak cash and carry, pembeli yang mentransfer uang akan mendapatkan emasnya 2 sampai dengan 4 minggu setelahnya," kata Iwan.

Iwan menyatakan Antam tidak dapat bertanggungjawab terhadap pihak yang dirugikan dari mekanisme ini.
"Di Antam tidak ada sistem seperti itu, jadi pastikan Anda bayar dan langsung dapat emasnya di manapun belinya," katanya.

Iwan menyarankan agar masyarakat membeli emas dari sumber yang jelas secara cash and carry. Bisa dari Antam atau perusahaan reseller Antam. Menurut Iwan promosi yang dilakukan mereka melalui aplikasi percakapan instan dan media sosial secara perorangan, tidak memiliki toko atau gerai.
(detik) foto: net

Tidak ada komentar