LUGAS | Beirut - Duta besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari memberikan keterangan resmi terkait nasib WNI di Beirut, pasca ledakan dahsyat di hanggar penyimpanan bahan-bahan kimia yang juga berdekatan dengan penyimpanan senjata sitaan pasca perang.
Dalam keterangannya, Dubes Hajriyanto Y. Thohari mengungkapkan beberapa informasi terkait ledakan yang terjadi di Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Disampaikannya bahwa ledakan sangat besar di Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu setempat, lokasinya berdekatan dengan Downtown Beirut. "Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan," ujar Dubes.
Mengenai penyebab ledakan belum dapat dipastikan penyebabnya. Hanya sajam, analisa awal bahwa ledakan terjadi di salah satu hanggar besar yang menyimpan bahan-bahan rentan meledak yang disimpan di pelabuhan. Yang mana bahan Sodium Nitrat dalam volume besar disimpan di Pelabuhan. "Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api," terang Hajriyanto.
Dalam keterangannya, Dubes Hajriyanto Y. Thohari mengungkapkan beberapa informasi terkait ledakan yang terjadi di Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Disampaikannya bahwa ledakan sangat besar di Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu setempat, lokasinya berdekatan dengan Downtown Beirut. "Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan," ujar Dubes.
Mengenai penyebab ledakan belum dapat dipastikan penyebabnya. Hanya sajam, analisa awal bahwa ledakan terjadi di salah satu hanggar besar yang menyimpan bahan-bahan rentan meledak yang disimpan di pelabuhan. Yang mana bahan Sodium Nitrat dalam volume besar disimpan di Pelabuhan. "Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api," terang Hajriyanto.
"Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa," ungkap Dubes RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Tohari.
Lanjutnya, "KBRI juga telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau untuk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman."
Dubes mengungkapkan bahwa KBRI juga telah melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian dan meminta laporan segera apabila ada update mengenai WNI dan sepakat akan segera menyampaikan informasi kepada KBRI.
"Seorang WNI yang sedang dikarantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," pungkas Hajriyanto. [L]
Berita Terkait:
Pelabuhan Beirut Lebanon Luluh Lantak Dihantam Ledakan Dahsyat
Red: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar