Anggota DPR Ungkap Prabowo Bakal Beli 3 Kapal Selam Hingga Tahun 2024

LUGAS | Jakarta - Kasus hilang kontak kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali memicu kritik alutsista TNI yang sudah tua. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut bakal membeli tiga kapal selam lagi hingga 2024.

Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menyebut DPR saat ini memang tidak bisa melakukan pembahasan anggaran kementerian hingga satuan tiga alias tidak terperinci, tapi pembahasan soal pengadaan kapal selam dibahas detail. Dalam rencana strategi (renstra), Indonesia idealnya disebut punya 12 kapal selam.

"Kalau yang besar-besar seperti kapal selam ini, memang kan dalam renstra waktu itu idealnya Indonesia ini kan punya 12 kapal selam, kita baru punya 5 dan memang akan ada pengadaan sampai di MEF 3 (minimum essential force) ini 2024 akan ada tiga lagi," kata Bobby saat dihubungi media ini, Kamis (22/4/2021). Bobby menjawab soal pengadaan kapal selam dalam anggaran belanja Kemhan.

Menurut Bobby, tiga kapal selam ini masih dalam pembahasan terkait asal pengadaannya. Namun dia yakin TNI Angkatan Laut paham mana kapal selam yang terbaik.

"Nah ini tiga lagi ini kan yang masih dalam perdebatan tapi kita juga kan, yang paling paham Angkatan Laut apakah beli dari Korea lagi, Daewoo, apakah yang sempat Pak Prabowo ke Prancis, Scorpene, itu, ataupun Rusia. Itu kan kita nggak sampai tahu mereknya apa, tapi pilihannya di kelas itu tiga itu," kata dia.

"Kenapa, karena Singapura sudah punya kelas di atas yang kita punya. Kita punya kan kelasnya U-209, kelas oke juga, tapi Singapura punya yang lebih tinggi lagi 218-SG. Nah, karena itu, kita harus punya yang lebih tinggi dari itu. Lebih tinggi dari itu ya ada itu, tiga itu," imbuh legislator Partai Golkar itu.

Masalah merek kapal selam itu, disebut Bobby, merupakan hal teknis. Yang penting, katanya, Indonesia punya anggarannya.

"Kalau masalah mana yang paling bagus, TNI-lah yang paling paham," jelas Bobby.

Terkait hilangnya KRI Nanggala-402, Bobby berharap Indonesia mengerahkan seluruh kapal pencari sebelum bantuan dari negara lain tiba. Menurutnya, ini situasi krisis.

"Kita tidak tahu perbekalannya bagaimana, oksigen berapa lama, walaupun mereka punya prosedur standar minimum kalau kapal itu istilahnya deployment mereka kan ada minimal perbekalan dibawa. Tapi kita nggak tahu ini karena ada kecelakaan," sebut dia.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia akan melakukan investasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Prabowo akan melakukan modernisasi alutsista tiga matra TNI.

Prabowo menyampaikan ini dalam konferensi pers terkait hilang kontak kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Mulanya Prabowo menjelaskan bahwa alutsista di bidang pertahanan harganya sangat mahal.

"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal, bahkan bisa sangat mahal. Sangat mahal." kata Prabowo di Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4/2021).

Red/det

Tidak ada komentar