Warga Parit Palembang Sambut Ramadhan dengan Tradisi Bersihkan Kuburan


 


LUGAS | Tanjabbar - Warga Desa Parit Palembang Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) memiliki tradisi saat menjelang bulan suci Ramadhan dengan bersih-bersih kubur (pemakaman_red). Seperti dilakukan pada Senin (28/3/2022), warga berbondong-bondong gotong royong bersihkan pemakaman.


Salah satu Ketua RT Desa Parit Palembang, Ishak mengatakan, sudah menjadi tradisi warga desa dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, warga ramai-ramai melakukan gotong royong membersihkan lingkungan, utamanya lingkungan makam setiap tahun dua kali.


“Ini merupakan tradisi kami, juga menjadi salah satu kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai berwawasan budaya yang masih terjaga hingga kini,” ujar Ishak kepada media.


Bersih makam sendiri memang biasanya dilakukan warga pada bulan Sya’ban, rangkaian kegiatannya meliputi ziarah makam, mendoakan arwah, serta membersihkan area makam leluhur masing-masing.


“Terdapat nilai filosofi tersendiri dalam tradisi bersih-bersih, merupakan sebuah manifestasi perintah agama yang mengajarkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Karena kebersihan merupakan sebagian dari Iman,” tutur Ishak.


“Dengan mendatangi makam leluhur, orang tua atau pun anak dan kerabat akan memantik rasa syukur dalam hati atas anugerah yang telah diberikan Tuhan dan mengingatkan diri kita akan menyusul (meninggal_red) juga,” ujar Ishak.


“Tradisi ini juga dapat mengingatkan kita akan jerih payah, perjuangan dan pengorbanan para leluhur sehingga timbul rasa menghargai,” kata Ishak.


Tradisi bersih merupakan bagian dari rangkaian upaya manusia dalam membersihkan diri dari segala kotoran, baik kotoran lahir maupun kotoran hati. Puncak dari upaya pembersihan diri adalah pada bulan Ramadhan. Dimana umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa dan berbagai rangkaian kegiatan ibadah lainnya yang bertujuan untuk membersihkan diri dhahir dan batin.



“Sehingga setelah dari bulan Rajab hingga bulan Sya’ban melakukan bersih lingkungan, dilanjutkan pada bulan Ramadhan dengan upaya pembersihan hati, maka pada bulan Syawal diharapkan ummat Islam datang dengan kemenangan, yakni mencapai kesucian diri dan kejernihan hati, disempurnakan dengan saling bermaaf-maafan antara sesama umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, ras dan agama,” tutup Ishak.







Reporter: Wanito

Editor: Taufik Zackariya 

Tidak ada komentar