Penataran Wasit-Juri Pencak Silat, Pesan Ketua Umum IPSI DIY: Tinggalkan Egoisme


LUGAS | D.I.Yogyakarta - Dalam rangka meningkatkan  kualitas wasit juri pencak silat menuju PON XXI  2024, lembaga wasit juri Ikatatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)  DIY menggelar penataran upgrading wasit-juri nasional peraturan pencak silat  IPSI 2022 di gedung serbaguna SMA Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta pada Sabtu-Minggu 18-19 dan 25-26 Februari 2023.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mars olahraga dan mars pencak silat IPS.

Ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) D.I.Yogyakarta Gusti Kanjeng KPH  Purbodiningrat, S.E., MBA berpesan kepada Lembaga Wasit Juri IPSI DIY yang dibacakan oleh Yulius, agar kepada pengurus pencak silat D.I.Yogyakarta untuk meninggalkan egoisme pribadi maupun pengurus seperguruan masing-masing guna meningkatkan prioritas.

"Egoisme merupakan penghambat utama  bagi kemajuan  pencak silat secara menyeluruh. Prestasi harus jadi prioritas utama membangun kejayaan pencak silat  sekaligus  menjadikan D.I.Yogyakarta  sebagai daerah yang disegani  di lingkup nasional," ujar Gusti Kanjeng KPH  Purbodiningrat melalui keterangan tertulisnya.

Gusti Kanjeng KPH  Purbodiningrat juga berharap melalui penataran wasit juri kali ini agar  semakin meningkatkan wasit juri yang dapat teradil dalam memetik atlit-atlit  pencak silat  lebih prestasi baik tingkat daerah  maupun nasional.

"Penataran wasit juri merupakan agenda pertama pemda  DIY tahun 2023. Wasit juri jangan sampai menimbulkan kedzaliman bagi atlit maupun kubu yang bertanding. Kami mengharapkan kegiatan ini menggembleng atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia wasit juri pencak silat tingkat provinsi DIY," tegas Gusti Kanjeng KPH  Purbodiningrat.




Sementara itu Prof. DR. Sumaryanti, M.S, guru besar Bidang Pendidikan Jasmani Adaptif pada Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY yang juga pengurus KONI DIY Bidang Pendidikan dan Penataran, dalam sambutanya mengungkapkan menjadi wasit-juri harus dengan persiapan matang baik fisik maupun psikis serta fokus dalam mengikuti pelatihan.

"Dalam memberikan keputusan wasit juri dibutuhkan kecepatan tinggi. Tepat, cepat dan ada niat sebaik-baiknya. Wasit juri adalah orang terpilih, terlatih dengan ketrampilan dan mempunyai pengetahuan yang sangat dalam disiplin. Jadikan dedikasi yang baik, semoga sukses dengan predikat terbaik," ucap peneliti tentang latihan fisik untuk stimulasi kinerja otak anak disabilitas intelektual ini.

Ketua lembaga wasit juri IPSI DIY  Drs H. Bambang Edi Sulistiyono, M.Pd  selaku ketua panitia mengungkapkan, peserta penataran kali ini merupakan kiriman asal kota dan kabupaten se-DIY dengan jumlah 95 orang mencakup putra sebanyak 81 orang, dan putri 14 orang.

"Diantaranya Kabupaten Bantul 23 orang, Kabupaten Gunungkidul 23 orang, Kabupaten Sleman 21 orang, Kabupaten.Kulonprogo 21 orang dan kota Yogyakarta 9 orang  dari wasit cabang baru, lama dan daerah dari 24 perguruan yang ada di DIY," terang Bambang Edi.

Diantara para peserta wasit juri dari berbagai perguruan pencak silat, tampak diantaranya dari Perguruan Silat Nasional ASAD yang mengirimkan Darto Winarso, S.PT sebagai peserta penataran.

"Kami dari perguruan silat nasional ASAD sangat apresiasi dengan digelar penataran peraturan pertandingan baru tahun 2022. Tentu harapannya agar dapat mencetak wasit juri handal siap fisik dan tidak gaptek sebagaimana keinginan menpora melalui PB IPSI," ucap Darto Winarso.


Laporan Wisnu Jatmiko

Tidak ada komentar