LUGAS | Kota Bekasi - Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H / 2023 M, DKM Masjid Jami' Nurul Ihsan menggelar kegiatan Isra Mi’raj bertempat di Halaman Masjid Jami' Nurul Ihsan Jl. Letnan Arsyad RT 04 RW 025 No 134 Gang H. Iman Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Kegiatan Isra Mi’raj ini turut dihadiri ustadz kondang Maulana.
Tampak hadir Lurah Kayuringin Jaya Ricky Suhendar, Ketua RW H. Mardani, Ketua Seksi Sosial RW 021 H. Irfangi, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kayuringin Jaya, para tokoh dan sesepuh Kayuringin Jaya.
Ricky Suhendar Lurah Kayuringin Jaya (baju Koko putih) bersebelahan dengan ustadz Maulana diapit H.Irfangi dan H. Arifin Harahap
Kegiatan yang digagas oleh Ketua DKM Masjid Nurul Ihsan H. Arifin Harahap, SH mendapat sambutan positif dari warga dan pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat setempat.
”Sudah merupakan tradisi, setiap Peringatan Hari Besar Islam, masyarakat di Kayuringin selalu menyelenggarakan, karena selain untuk mempertebal iman, juga untuk mendapatkan ilmu Agama, juga dengan memperingati Isra’ Mi’raj semoga dapat lebih rajin dan khusu dalam menjalankan ibadah Sholat,” kata H. Arifin.
H. Arifin Harahap, ketua DKM Masjid Jami' Nurul Ihsan
Seperti saat tampil di layar kaca, Ustadz Maulana pun membawakan ceramahnya dengan ringan, energik dan menghibur.
Ia berkisah tentang sejarah dan makna agung yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Pria asal Makassar ini menyampaikan bahwa momen Isra Mi’raj bukan sebuah perayaan melainkan sebuah peringatan.
Pasalnya, kata Dia dalam Islam hanya ada dua perayaan yakni Idul Fitri dan Idhul Adha yang merupakan syariat.
Sementara Isra Mi’raj bukan syariat melainkan hanya syiar sehingga hanya diperingati. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW pada peristiwa Isra Mi’raj bukan berjalan melainkan diperjalankan oleh Allah.
Dalam perjalanannya itu, Nabi Muhammad mengendarai Buraq yang melewati tujuh lokasi mulai dari Masjid Al Haram (Mekah) hingga ke Masjid Aqsa (Palestina) lalu naik ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh untuk menerima perintah salat 5 waktu.
Ada semacam tradisi menyongsong bulan Ramadhan yakni bermaaf-maafan baik secara langsung maupun melalui media sosial dan lainnya. Meminta maaf dan memberi maaf adalah sifat orang betaqwa, sementara itu tujuan berpuasa agar kita juga menjadi orang bertaqwa.
Boleh jadi bermaaf-maafan menyongsong bulan Ramadhan untuk lebih menumbuhkan semangat melakukan ibadah puasa Ramadhan karena puasa Ramadhan adalah bulan pengampunan dosa.
Seperti Pada akhir tausiahnya, Ustadz Maulana yang mengajak seluruh jamaah untuk berdoa bersama dan saling meminta maaf menjelang bulan suci ramadan.
Ustadz Fachri Husaini, Master of Ceremony (MC) kondang yang aktif membawakan berbagai acara keagamaan
Sementara itu usai acara Ricky Suhendar lurah Kayuringin Jaya menyampaikan apresiasi atas terselenggarakanya peringatan Isra Mi'raj, menurutnya momentum Isra Mi'raj adalah momen yang setiap tahun dilaksanakan oleh umat Islam.
"Kami sangat berterima kasih dan apresiasi kepada DKM Masjid Jami Nurul Ihsan, panitia dan semua yang terlibat untuk kelancaran acara ini. Momen peringatan Isra Mi'raj sebagai bahan instrospeksi untuk meningkatkan kualitas diri baik dari sisi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya serta yang tidak kalah penting meneladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua,” pungkas Lurah.
Tidak ada komentar