LUGAS | Kota Bekasi - Jajaran ketua dan pengurus Saung Awonk menggelar dzkir, doa dan menyantuni anak yatim, bertempat di Saung Awonk yang beralamat di Yayasan TK AI Fatih, Jalan Cikunir Raya No. 20, RT. 004 RW 002, Kelurahan Jakamulya, kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (3/6/2023).
Dzikir dan doa yang digelar juga dirangkai dengan kegiatan menyantuni 41 anak yatim, yang langsung diberikan sendiri oleh Carudi sebagai ketua Saung Awonk dan Ustadz Triadi Hendrawan ST. Guru besar Saung Awonk.
"Tiada satu ucapanpun yg diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Q.S Qaf : 18).
" Alhamdulillah, acara doa bersama dan dzikir berjalan lancar, santunan kepada 41 anak yatim berjalan lancar dan penuh Khidmat. Terimakasih kami haturkan untuk Semua donatur Saung Awonk yang selalu memberikan dengan keikhlasan," ungkap Carudi Ketua Saung Awonk kepada LUGAS/MRI.
Tampak hadir dalam kegiatan Dzikir, Doa bersama dan santunan, Carudi ketua Saung Awonk, Ustadz Triadi Hendrawan guru besar, Mamang Agung, jajaran pengurus, anggota Saung Awonk, Tim Kreatif Saung Awonk serta Mitra Polri Pokdarkamtibmas Bhayangkara, Ustadz H. Saiful Ketua Jam'iyyah ahlith Thariqah al-h mu'tabaroh an-Nahdliyyah (Jatman) Bekasi Selatan, Ketua RW, ketua RT, para tokoh dan warga sekitar.
Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan santunan yang dilakukan Saung Awonk merupakan kegiatan rutin, terdapat 41 anak yang disantuni.
"Mereka mendapatkan santunan berupa uang tunai dan bingkisan, semoga bermanfaat," ujar Carudi.
Dirinya mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian dari Saung Awonk serta sebagai bentuk keimanan dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Seperti biasa dalam setiap kegiatan Doa, Dzikir dan santunan disampaikan tausiah Agama. Kali ini Ustadz H. Saiful Ketua
Jam'iyyah ahlith Thariqah al-h mu'tabaroh an-Nahdliyyah (Jatman)
menjelaskan tentang rukun iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat, para rasul, selain itu dalam penjelasan singkatnya menyampaikan berapa pentingnya menyantuni Anak yatim.
Dalam kegiatan rutin di Saung Awonk kali ini ada hal menarik dengan kehadiran pasangan Suami Istri Dani Oktavianto dan istri Ike Apriana Mutia Sari, pasangan Suami Istri itu dagang dari Bogor.
Menurut Dani yang saat itu duduk disamping istrinya, saat bincang dengan Wartawan menyampaikan bahwa dirinya bersyukur
Istri Hamil.
"Kami 7 tahun menikah belum hamil. Sudah berbagai macam cara kami lakukan dengan konsultasi maupun lainnya, tapi belum ada hasilnya. Alhamdulillah Berkat doa Ustadz Awonk, ustadz Triadi Hendrawan, saat ini Istri saya sudah hamil 2 bulan, jadi kami kesini bisa dikatakan bernadzar dengan ikut menyantuni anak Yatim, kebetulan di saung Awonk ini ada santunan rutin, jadi sekalian ikut bergabung hari ini, saya bahagia dengan adanya kegiatan seperti ini, apalagi disini di kenal tidak ada pasang tarif dalam berbagai pengobatan, kegiatannya juga murni sosial, saya berharap Saung Awonk lebih dikenal dan Kedepan sosial lebih banyak lagi serta tetap istiqomah," jelas Dani.
Bagi yang belum mengenal Saung Awonk nama itu sangatlah asing, di Saung Awonk inilah kegiatan Jam'Iyyah Ahli Thoriqoh Qodiriyyah Wanaqsyabandiyyah yang berisi kegiatan Dzikir, menangani pengobatan medis maupun non-medis hingga karir, info lebih lanjut ada di kanal YouTube Saung Awonk.
Sebelumnya Ustadz Triadi Hendrawan ST. Guru besar Saung Awonk di hadapan anak- anak yatim yang memenuhi ruangan menjelaskan, bahwa kegiatan santunan anak yatim ini untuk meningkatkan keimanan dan memupuk tali silaturahmi.
"Kegiatan Dzikir dan santunan anak yatim, rutin dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan memupuk tali silaturahmi, serta menumbuhkan semangat berbagi kepada sesama," kata Ustadz.
Ustad Triadi Hendrawan mengajak pentingnya
masyarakat bersedekah dan memahami sesama terutama kepada anak yatim. Sebab, kata dia kita tidak bisa hidup sendiri, makan sendiri.
"Menjadi muslim tidak cukup dengan shalat namun juga harus diimbangi dengan infaq dan sedekah terutama memberi makan anak yatim jika tidak mau disebut sebagai pendusta agama," terang Ustadz Triadi.
Tidak ada komentar