LUGAS | Jakarta – Presiden Persaudaraan
Indonesia Sahara Maroko (Persisma), Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., menyampaikan rasa duka cita yang amat mendalam
kepada Pemerintah Kerajaan Maroko dan masyarakatnya, atas bencana yang melanda
negara berjuluk Negeri Matahari Terbenam itu. Hal ini disampaikan Wilson
Lalengke kepada jaringan media se nusantara menyusul gempa bumi yang terjadi di
wilayah Kerajaan Maroko, Sabtu menjelang dini hari waktu Indonesia, 9 September
2023.
“Atas nama organisasi Persisma, Persaudaraan Indonesia Sahara Maroko, saya
Wilson Lalengke, menyampaikan belasungkawa dan rasa duka cita yang amat
mendalam atas wafatnya ribuan warga Maroko akibat bencana alam gempa bumi yang
terjadi Sabtu menjelang dinihari tadi. Saya turut prihatin atas kejadian tersebut,
dan ikut bersama pemerintah Kerajaan Maroko dan seluruh rakyat Maroko, berduka
bersama. Kita doakan kiranya rakyat dan Pemerintah Maroko tetap tegar, kuat,
dan solid bekerja bersama-sama mengatasi dampak terjadinya bencana alam yang
tidak kita inginkan ini,” ungkap alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.
Sebagaimana dikutip dari media internasional CNN, sebuah gempa besar berkekuatan 6,8 skala Richter menimpa daerah strategis dan padat penduduk di bagian tengah wilayah Maroko. Kota Marrakech, yang merupakan salah satu dari 5 kota terbesar di Maroko, mengalami kerusakan terparah akibat gempa tersebut. Setidaknya, lebih dari 1.000 orang dinyatakan tewas dalam bencana ini. Mereka umumnya adalah warga yang tidak sempat keluar rumah saat gempa melanda tempat tinggal mereka pada sekitar pukul 11.00 malam, Jumat (8/9/2023) waktu setempat.
Dari berbagai pemberitaan disebutkan bahwa terdapat ribuan warga lainnya terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan akibat cedera berat, sedang, dan ringan. Mereka kebanyakan tertimpa reruntuhan bangunan yang hancur digoyang gempa. Puluhan ribu lainnya terpaksa tinggal di pengungsian karena hilangnya rumah tempat tinggal dan atau takut kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman. Pemerintah Maroko mengerahkan seluruh aparatnya untuk melakukan berbagai upaya dalam menyelamatkan warganya.
Mereka bekerja tanpa mengenal lelah mencari para korban yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan. Sementara itu kebutuhan bantuan dari berbagai pihak sangat diperlukan, terutama untuk persediaan darah, bahan makanan dan berbagai kebutuhan darurat lainnya. Pada press release-nya, Wilson Lalengke juga menghimbau dan mengharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang terkena dampak gempa dahsyat Maroko.
“Saya meminta dengan sangat kepada semua kita Bangsa Indonesia berkenan
mendoakan saudara-saudara kita, rakyat Maroko bersama Pemerintahnya semoga
tetap kuat, bersemangat, dan dapat mengatasi segala persoalan yang ada akibat
bencana gempa bumi yang menimpa wilayah mereka,” pinta pria yang juga menjabat
sebagai Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia itu.
Wilson Lalengke juga berharap kepada setiap warga Indonesia dapat
bergotong-royong membantu meringankan beban rakyat Maroko.
“Pemerintah Indonesia pasti akan melakukan sesuatu untuk membantu Pemerintah dan rakyat Maroko. Saya berharap kita sebagai rakyat Indonesia yang punya kedekatan emosional dan spiritual dengan bangsa Maroko, perlu juga berpartisipasi membantu meringankan beban saudara-saudara kita di sana,” harap Wilson.
Selanjutnya, sambung Wilson Lalengke, dirinya akan berkoordinasi dengan
pihak Kedutaan Besar Maroko di Indonesia untuk mengetahui kondisi terakhir
rakyat yang terdampak gempa dan mendapatkan informasi terkait hal-hal yang
perlu dibantu, baik dari Persisma maupun warga Indonesia lainnya.
“Nanti saya akan ke Kedubes Maroko terlebih dahulu untuk mendapatkan
informasi terkait hal-hal apa yang mungkin kita dari Persisma dan warga
Indonesia bisa berperan dalam membantu Pemerintah Maroko dan rakyat yang
terdampak gempa bumi tersebut,” ujarnya seraya menambahkan akan memberi
informasi lanjutan setelah mendapatkan arahan dari Kedutaan Besar Maroko untuk
Indonesia.
Seperti diansir media CNBC Indonesia pada Minggu (10/09/2023), Kementerian Dalam Negeri Maroko mencatat pada Minggu pagi ini (10/9/2023), korban tewas hingga menembus 2.012 orang dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis. Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh.
Gempa bumi
di Maroko ini dinilai yang paling mematikan di negara itu dalam lebih dari enam
dekade. Gempa bumi ini merobohkan rumah-rumah di desa-desa pegunungan terpencil
tempat tim penyelamat menggali puing-puing untuk mencari korban selamat. Gempa
terjadi di pegunungan High Atlas di Maroko pada Jumat malam, merusak bangunan
bersejarah di Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa. Sementara daerah
yang terkena dampak paling parah berada di pegunungan di dekatnya.
Hingga berita ini diturunkan pemimpin redaksi media ini (LUGAS) juga belum
dapat menghubungi keluarganya yang tinggal di Marakesh.
Mahar P/L
Tidak ada komentar