LUGAS | Kota Bekasi - Wakapolsek Bekasi Selatan AKP Parwoto mengajak ciptakan iklim kondusif pada wilayah Bekasi Selatan melalui pemberitaan informasi dan media sosial.
Pengaruh media sosial itu sangat luar biasa, Orang luar Bekasi Selatan melihat kondisi Bekasi Selatan dari informasi berita yang tersebar melalui medsos maupun media masa.
"Oleh karenanya, mau dibawa kemana Bekasi Selatan ini juga tergantung dari pemberitaan dan pemberian informasi tersebut," ucap AKP Parwoto dalam kegiatan silaturahmi dengan Ibu-ibu dari Tiga Kelurahan (Kelurahan Pekayon Jaya, Kelurahan Jaka Setia dan Kelurahan Jakamulya) di Aula RW 014, Kelurahan Jaka setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat,Selasa (25/6/2024).
Kegiatan penyuluhan pemahaman Bijak dalam Bermedsos dilaksanakan seiring dengan kegiatan Bakti Sosial pembagian Sembako dalam Menyambut HUT Bhayangkafa ke-78.
Menurut AKP Parwoto, dengan pemberitaan yang baik dan tidak provokatif dapat memberikan pengaruh positif kepada kondisi situasi wilayah, termasuk media sosial juga berfungsi sebagai pemberi informasi yang cepat, namun jangan informasi yang menyesatkan.
"Bila ada kejadian, misal kecelakaan dapat lebih cepat tersebar melalui media sosial. Hal tersebut juga menguntungkan bagi Kepolisian karena dapat segera memberikan tindakan pertolongan. Namun terkadang informasi tersebut kurang akurat, sehingga netizen cenderung memberikan komentar negatif," papar Parwoto.
Tujuan disampaikan supaya bijak bermedsos ini adalah memberikan pemahaman agar tidak terjerumus dalam masalah di masyarakat.
"Seperti kenakalan remaja, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, terjadi kekerasan rumah tangga, itu kebanyakan berawal dari media sosial. Oleh karena itu supaya menjadi bijak dalam menggunakan media sosial, termasuk awasi anak-anak yang aktifin HP terus mojok, atau aktif main HP sesama grup. Orang Tua harus mengawasi dan sekali waktu cek HP anak-anaknya," Jelas Wakapolsek.
Bahaya kenakalan remaja, tawuran , keterlibatan Narkoba, semua berawal dari penggunaan HP. HP juga banyak menipu, pesan barang sudah transfer ternyata barangnya tidak sampai, setelah di cek ternyata nama yang tercantum sebagai penyedia barang tidak pernah merasa jual barang, janjian ketemu wajahnya cantik, Bohay, ganteng ternyata begtu ketemu sudah peyot tidak sesuai yang di pajang di beranda.
"Belakangan marak terjadi tindak penipuan melalui media sosial, baik itu Facebook messanger, WhatsApp maupun platform media sosial lainnya. Tidak sedikit yang terperangkap oleh bujuk rayu pelaku kejahatan, dengan dalih anggota keluarga sedang mengalami kecelakaan, tengah dirawat, sedang menjalani operasi bahkan mengaku kehabisan pulsa.
Berbagai MODUS yang digunakan pelaku untuk menjerat korban. Oleh karena itu waspadalah dengan modus kejahatan seperti itu, jangan diangkat, jangan dibalas kalau tidak dikenal atau meragukan."pungkas AKP Parwoto. (Agus W)
Tidak ada komentar