LUGAS | Pekanbaru – Akses air bersih menjadi salah satu tantangan utama bagi masyarakat di Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur. Menjawab permasalahan ini, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Abdurrab memperkenalkan teknologi elektrolisis untuk mengubah air hujan menjadi air alkali siap minum. Program inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan menyediakan solusi ramah lingkungan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan.
Program yang dilaksanakan di Jalan Pramuka Ujung Perumahan PLP Lembah Sari pada Sabtu (21/09/2024) ini mengubah air hujan yang bersifat asam menjadi air alkali. Air alkali dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti menetralkan asam lambung, meningkatkan hidrasi, dan menyeimbangkan pH tubuh. Teknologi ini diharapkan bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kendala pasokan air bersih di wilayah tersebut.
Koordinator program pengabdian Alfin Surya, M.Si., kepada media menjelaskan bahwa teknologi elektrolisis dipilih karena sifatnya yang efisien dan mudah diimplementasikan.
"Proses elektrolisis ini memungkinkan masyarakat untuk mengubah air hujan menjadi air alkali dengan peralatan sederhana dan biaya operasional yang rendah. Selain menjadi solusi bagi keterbatasan air bersih, metode ini juga ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya air hujan yang tersedia secara gratis," jelas Alfin.
Selain menyediakan akses air alkali, tim Universitas Abdurrab juga mengadakan pemeriksaan asam urat bagi masyarakat, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kesehatan yang menyertai program ini. Pelatihan tentang penggunaan dan perawatan alat elektrolisis turut diberikan, sehingga masyarakat dapat secara mandiri mengoperasikan teknologi tersebut di masa mendatang.
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menerima hasil akhirnya, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi ini untuk jangka panjang," tambah Alfin.
Respon positif datang dari warga setempat, termasuk Warino, Ketua RT 02/RW 06 Kelurahan Lembah Sari, yang mengapresiasi upaya tim Universitas Abdurrab.
"Kami sangat terbantu dengan adanya teknologi ini. Selain air hujan yang bisa diubah menjadi air minum sehat, kami juga mendapatkan pengetahuan baru untuk mengelola air hujan yang sebelumnya terbuang sia-sia," ungkap Warino.
Program ini diharapkan menjadi model inovasi yang dapat diadaptasi oleh daerah lain yang mengalami kesulitan serupa dalam mendapatkan air bersih. Dengan mengandalkan teknologi yang sederhana dan sumber daya yang melimpah seperti air hujan, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan air harian mereka, tetapi juga ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai bagian dari komitmen Universitas Abdurrab untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, kegiatan ini menegaskan pentingnya penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan. Inovasi seperti ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan terhadap kualitas hidup warga, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Tidak ada komentar