LUGAS | Jombang – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jombang pada Senin, (27/01/2025), pukul 13.00 hingga 17.30 WIB mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Kecamatan Mojoagung dan Sumobito menjadi daerah terdampak terparah.

Akibatnya, tim SAR dari Senkom Jombang langsung terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga dan mendistribusikan bantuan makanan.

Hujan yang tak kunjung reda selama lebih dari empat jam menyebabkan sungai-sungai di wilayah tersebut meluap. Air dengan cepat menggenangi rumah-rumah warga, menyebabkan kepanikan dan kerugian materiil. Tinggi genangan air dilaporkan bervariasi, dengan beberapa titik mencapai ketinggian hingga 150 cm

"Kami menerima laporan banjir sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Ketua PBSAR Senkom Jombang, Arif.

Arif menerangkan, "Tim langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan assesment dan evakuasi warga yang terjebak."

Tim Senkom SAR Jombang tak hanya melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, tetapi juga mendistribusikan makanan dan minuman siap saji bagi warga terdampak. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan mengingat banyak warga yang kehilangan harta benda dan tidak dapat memasak.

"Selain evakuasi, kami juga fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, seperti makanan dan minuman," tambah Arif.

"Kami bekerja sama dengan relawan dan instansi terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan."

Sampai berita ini diturunkan, tim Senkom SAR Jombang masih berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi dan pendistribusian bantuan.  

Belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kerugian materiil diperkirakan cukup besar.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi. Masyarakat juga dihimbau untuk mengikuti arahan dari petugas di lapangan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang, Wiko F Diaz, menjelaskan, "Curah hujan tinggi yang terjadi (Senin) siang tadi, mengakibatkan beberapa sungai meluap.

”Akibat luapan air sungai, jalan-jalan dan kawasan permukiman penduduk di sejumlah desa terendam", Pungkas Wiko