Hal ini dipaparkan oleh Ustadz Sabaruddin Nasution setelah purna penyampaian makna Al-Qur'an dan Hadits oleh pemateri sebelumnya.
Ustadz Nasution (panggilan akrabnya) mengangkat beberapa ayat dari surat Ali Imran, terkait pentingnya meningkatkan keimanan.
"Seperti yang diterangkan dalam Surat Ali Imran ayat 133:
وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙنَ
Penjelasan
وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ
Artinya, bersegeralah kamu untuk minta pengampunan kepada tuhanmu. Maksudnya adalah, mumpung masih hidup, mumpung masih sehat, bisa beraktivitas dengan baik, kalo udah mati ga bisa lagi," papar Ustadz Nasution.
وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ
"Artinya, Karena surga yang di janjikan Allah itu seluas langit dan bumi. Maksudnya adalah, Allah menjanjikan surga kepada org yang minta pengampunan, orang yang mau ibadah kepada Allah. Jadi kita disuruh berlomba lomba jangan santai-santai. Contoh segera bertaubat, tidak nunggu tua, giat beramal Sholeh, mendatangi sholat berjamaah, gemar infak dan shodaqoh," jelas Nasution.
"Kemudian pada ayat 134:
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَۚ
Penjelasan
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ
Artinya, orang-orang yang selalu menginfaqqan hartanya ketika dalam keadaan melarat atau kaya walaupun dalam memejamkan mata dan mau memaafkan kepada manusia," jelas Ustadz Nasution.
"Seperti Sabda Rosulullah, orang yang baik itu lambat marahnya cepat baiknya, sebaliknya orang jelek itu cepat marah lambat baiknya," lanjut Ustadz Nasution.
وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَۚ
"Artinya, Allah itu senang kepada orang yang berbuat baik," ujar Ustadz Nasution.
"Semakin lama jadi orang Islam harus semakin baik, grafik keimanan harus semakin naik. Jangan karena ekonomi, karena tidak rukun, berubah keyakinan, akhirnya terpengaruh dan tidak lagi menjadi orang islam. Maka perbanyaklah mengaji, mendatangi Majelis Ta'lim, sehingga kita selalu mendapatkan nasehat dari para ulama. Ibarat tanaman kalau selalu disiram, dipupuk, maka akan subur. Tapi sebaliknya, kalo jarang disiram, dipupuk maka akan rusak," tegas Ustadz Nasution.
"Begitu juga keimanan, kalau jarang mendengarkan nasehat, maka hati kita lama-lama akan mengeras. Maka perbanyaklah mendengarkan nasehat, kemudian berdoa minta ditetapkan hatinya dalam agama dan keimanan," lanjut Ustadz Nasution.
Rusaknya zaman akhir dan cara menghadapinya
"Semakin lama zaman semakin tua, tentunya semakin banyak yang kita lihat di akhir zaman ini. Berbeda dengan ujian oranhg dulu. Kalau dulu ujiannya fisik, sekarang ujiannya keimanan. Lebih-lebih HP, sangat berpengaruh sekali kalau kita tidak pandai memilah-milah," jelas Ustadz Nasution.
"Karena dalam hadits nabi dijelaskan yang artinya, tidak datang suatu tahun kecuali tahun yang akan datang itu lebih jelek dari pada tahun sebelumnya, jadi kalau dari kacamata agama, tahun yang akan datang itu lebih jelek dari pada tahun sebelumnya," papar Ustadz Nasution.
"Kalau dulu orang kadang berbuat kesalahan itu sembunyi-sembunyi, malu-malu. Sekarang orang malah berani terang-terangan. Artinya jaman semakin lama semakin jelek. Maka kita jangan bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita, jangan sampai terjerumus zina, syirik dan dosa besar lainnya," tutup Ustadz Nasution.
Diketahui bahwa Masjid Jami'atul Muttaqin dikelola oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia Cabang Rumbai Barat Kota Pekanbaru Riau. Rutin menggelar Majelis Ta'lim setiap Rabu malam ba'da Isya sampai pukul 21.30 WIB.
Laporan Subron, MT
Tidak ada komentar