LUGAS | Pekanbaru – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Riau menggelar kuliah tujuh menit (kultum) ba’da dzuhur di Musholla Miftahus Salam pada Rabu (05/03/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program keagamaan selama bulan suci Ramadan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Johan Manurung, didaulat sebagai pemberi tausiyah dengan tema Enam Perkara yang Dapat Merusak Amal. Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan pentingnya menjaga amal saleh agar tidak rusak oleh berbagai perbuatan yang dilarang.

Enam Perkara Perusak Amal

Menurut Johan Manurung, ada enam perkara utama yang dapat merusak amal seseorang, yaitu:

1. Terlalu sibuk mencari aib orang lain sehingga lupa pada aib sendiri.

2. Hati yang keras dan sulit menerima nasihat.

3. Cinta dunia secara berlebihan hingga melupakan akhirat.

4. Sedikit rasa malu hingga melakukan dosa tanpa takut.

5. Panjang angan-angan yang membuat seseorang menunda taubat.

6. Perbuatan zalim yang terus dilakukan hingga menjadi kebiasaan.

Selain keenam hal tersebut, Johan juga mengingatkan bahwa perilaku seperti iri dengki, marah, ghibah (menggunjing), sombong, dan riya dapat memperburuk kondisi amal seseorang. Ia menegaskan bahwa amal saleh yang dilakukan sebaiknya tidak bercampur dengan perbuatan buruk, karena hal itu dapat menghilangkan nilai dari amal tersebut.

Mengisi Ramadan dengan Kebaikan

Sebagai penutup, Johan Manurung mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum perbaikan diri. 

“Harapan kami, mari kita mengisi bulan suci Ramadan ini dengan kebaikan,” ujar Johan.

Kegiatan kultum ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Riau, Nur Ichwan, Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Pelayanan Hukum (P3H) Dina Rasmalita, Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Dean Satria, serta jajaran Kanwil Kemenkum Riau, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Riau, dan Kanwil Ditjen Imigrasi Riau. Kehadiran para pejabat dan pegawai Kemenkum Riau dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka dalam memperdalam nilai-nilai spiritual selama Ramadan.



Sumber Humas Kemenkum Riau