Tokoh Perantau Minang di Klaten saat kunjungan ke Tokoh Minang di Yogyakarta

Klaten – Komunitas perantau asal Sumatera Barat yang menetap di Kabupaten Klaten tengah mempersiapkan pembentukan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Keluarga Minangkabau (DPD IKM) Kabupaten Klaten. Rencana ini lahir dari keinginan kuat untuk membangun wadah persatuan dan pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau di tanah rantau. Diskusi terkait pembentukan DPD IKM ini telah berlangsung intens di berbagai titik kumpul komunitas Minang di Klaten.

Sejumlah pertemuan telah digelar, antara lain di Kios Sate Rajo Mudo Sungkur, Klaten Tengah, dan di Rumah Makan Minangkabau Pedan serta sempat beberapa kali minta pendapat (Study Banding) ke IKM Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah lebih dahulu terbentuk.

Sejumlah tokoh perantau yang terlibat aktif dalam inisiatif ini di antaranya Datuk Bareno, Uncu Kadir, Uda Naldi, Dajon Rajo Mudo, Uda Ipul, Uda Riko, serta tokoh dari DPD IKM Solo, Uda Evi. Keseriusan para perantau semakin tampak dari komitmen kolektif untuk membentuk struktur organisasi yang solid, dengan semangat yang berlandaskan filosofi Minangkabau: adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Seperti disebut oleh para tokoh, Minangkabau sering dijuluki sebagai “Serambi Aceh”, karena kedekatannya secara budaya dan agama dengan masyarakat Aceh yang mayoritas muslim.
 

Data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Sumatera Barat beragama Islam, yakni sekitar 97,6% dari total 5,6 juta jiwa. Hal ini menjadi dasar kuat bagi semangat kebersamaan dan nilai religius yang terus dihidupkan dalam komunitas Minang di rantau.

Menurut Datuk Bareno, salah satu sesepuh perantau Minang di Klaten, pembentukan DPD IKM bukan sekadar bentuk temu kangen antar sesama, tetapi juga sebagai penguatan jati diri dan solidaritas. “Acara ini bukan sekadar temu kangen, tapi juga wujud nyata dari rasa hormat, cinta, dan kepedulian kita terhadap nilai-nilai kekeluargaan, adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Dan juga bagaimana organisasi ini bisa memberi manfaat bagi warga sekitar di mana pun kita berada,” ujarnya.

Semangat ini juga mendapat dukungan dari pusat. Dalam acara Silaturahmi Budaya Minangkabau dan Halalbihalal DPP IKM yang digelar di Kantor Kementerian Kebudayaan RI, Jakarta Pusat pada Minggu (20/4/2025), Ketua Umum DPP IKM sekaligus Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, SS, MSc, menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur budaya Minang serta peran strategis perantau dalam pembangunan bangsa. “Budaya Minangkabau adalah warisan yang kaya dan harus terus kita jaga bersama. Silaturahmi seperti ini adalah momentum penting untuk memperkuat jati diri serta mempererat rasa kebersamaan di antara kita semua,” ujarnya.

Fadli Zon juga menyinggung kontribusi historis orang Minang dalam pembentukan Republik Indonesia. “Ada majalah terkenal yang menyebutkan bahwa dari empat tokoh pendiri Republik, tiga berasal dari Minangkabau: Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka. Ini menunjukkan betapa besar nasionalisme orang Minang,” tegasnya.

Adapun rapat koordinasi pembentukan DPD IKM Kabupaten Klaten direncanakan akan digelar pada Minggu, 27 April 2025. Hasil rapat tersebut nantinya akan disampaikan kepada DPW IKM Provinsi Jawa Tengah dan DPP IKM di Jakarta untuk mendapatkan pengesahan resmi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi IKM. (Rizal PM)