Laporan: Dani Prasetya | Editor: Mahar Prastowo
LUGAS | Jakarta – Sekelompok massa dari Aliansi Pemuda Jakarta Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Perum Bulog, Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu sore, 21 Mei 2025. Aksi ini menyoroti pengangkatan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog, yang dinilai menyalahi prinsip-prinsip demokrasi dan aturan hukum yang berlaku.
Dalam aksi yang berlangsung selama sekitar 30 menit, sepuluh orang demonstran mengusung poster bertuliskan “Tolak TNI di Ruang Sipil #CopotNoviHelmy”. Mereka menyampaikan orasi dengan nada kritis terhadap apa yang mereka sebut sebagai “kebangkitan Dwifungsi TNI”.
“Meski UU TNI sudah direvisi, nyatanya praktik di lapangan masih sama. Jabatan-jabatan sipil strategis tetap diisi oleh prajurit aktif,” kata Aditya Iksan, koordinator aksi. Ia menambahkan, penempatan militer aktif di posisi sipil bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai demokrasi dan mempersempit akses masyarakat sipil terhadap jabatan publik.
Aliansi tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, termasuk hasil revisi tahun 2025, yang menyebutkan bahwa prajurit aktif dilarang menduduki jabatan sipil kecuali dalam posisi yang secara tegas diatur oleh undang-undang. Mereka menilai posisi Direktur Utama Perum Bulog tidak termasuk dalam pengecualian tersebut.
“Ini bukan hanya soal satu jabatan,” ujar salah satu orator. “Kami sedang berjuang mencari pekerjaan, sementara TNI aktif bisa langsung duduk di kursi strategis. Di mana keadilan bagi sipil?”
Dalam siaran persnya, Aliansi Pemuda Jakarta Bersatu menyebut pengangkatan Novi Helmy sebagai sinyal kembalinya Dwifungsi TNI—konsep yang melekat erat dengan era Orde Baru dan telah lama ditinggalkan sejak reformasi 1998.
“Kami mendesak Mayjen TNI Novi Helmy untuk segera mundur dari jabatannya,” bunyi pernyataan mereka. “Kami menolak segala bentuk penempatan prajurit aktif dalam jabatan sipil yang tak sesuai dengan konstitusi dan UU TNI.”
Aksi ini berakhir pukul 15.30 WIB dengan situasi aman dan kondusif. Para pengunjuk rasa berjanji akan kembali jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
[L]
Tidak ada komentar