Belum Dilantik, Sashabila–Yasir Tancap Gas Temui OPD Taliabu: Kejar Janji 100 Hari Kerja. (Foto:Ist)


LUGAS | Bobong – Belum genap sepekan ditetapkan sebagai pemenang Pilkada, pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Pulau Taliabu, Sashabila Widya L. Mus dan La Ode Yasir, langsung tancap gas. Tanpa menunggu seremoni pelantikan, keduanya mulai menyusun fondasi pemerintahan baru dengan menggelar pertemuan terbatas bersama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda Taliabu.

Langkah cepat ini dilakukan untuk menyiapkan program-program strategis dan mempercepat pelaksanaan janji kampanye, khususnya program 100 hari kerja yang mereka gadang-gadang selama masa pencalonan.


Bupati Termuda yang Gercep

Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup di kantor Bupati lama, Sashabila, yang mencatat sejarah sebagai Bupati perempuan termuda di Provinsi Maluku Utara, menyampaikan komitmennya membangun birokrasi yang tangkas dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

"Secara resmi kami memang belum dilantik, tapi untuk mengejar ketertinggalan kita dalam pembangunan dibanding daerah lain, waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Sashabila melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Basiludin Labesi, kepada LUGAS, Kamis (8/5).

Sashabila meminta para kepala OPD menyampaikan kondisi internal, kendala anggaran, dan kebutuhan utama di instansi masing-masing. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut akan digunakan untuk menyusun draf program prioritas serta bahan saat berkonsultasi ke kementerian dan lembaga di Jakarta.

"Prinsip kami adalah: gerak cepat, tepat sasaran, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ini bukan soal pencitraan 100 hari kerja, tapi fondasi kebijakan publik lima tahun ke depan," ujarnya.


Koordinasi Lintas Level

La Ode Yasir, Wakil Bupati terpilih yang merupakan pensiunan polisi dengan pengalaman keamanan wilayah, menambahkan bahwa pendekatan yang dibangun mereka akan memprioritaskan sinergi lintas sektor. Termasuk menyelaraskan arah pembangunan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan proyek strategis nasional di kawasan timur Indonesia.

"Keamanan, keterbukaan informasi, dan pelayanan publik yang presisi akan menjadi pilar utama. Kita harus menjemput bola, bukan hanya menunggu arahan dari atas," kata Yasir.


Janji dan Realitas

Pasangan ini sebelumnya menjanjikan sejumlah program populis dalam kampanye mereka, termasuk:
  • Percepatan layanan kesehatan di pulau-pulau terluar,
  • Program beasiswa kuliah untuk anak nelayan dan petani,
  • Revitalisasi pelabuhan rakyat dan pasar tradisional,
  • Digitalisasi pelayanan publik berbasis desa.

Langkah awal mereka yang menyentuh birokrasi pemerintahan daerah dipandang sebagai strategi untuk memperkuat kendali dan arah pembangunan sejak dini.


Fakta Tambahan:
  • Jumlah OPD di Taliabu: 32 unit kerja, termasuk Dinas Pendidikan, Kesehatan, PUPR, Pertanian, dan Perhubungan.
  • APBD Taliabu 2025 (rancangan): Rp 970 miliar, mayoritas bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
  • Jumlah pulau di Taliabu: 8 pulau berpenghuni, 17 tidak berpenghuni, tersebar di Laut Maluku bagian barat.
  • Jumlah penduduk: sekitar 65.000 jiwa (data BPS 2024), mayoritas bekerja di sektor perikanan dan pertanian.

---

Catatan Redaksi:
Langkah Sashabila dan La Ode Yasir menggelar pertemuan internal sebelum pelantikan mencerminkan gaya kepemimpinan yang proaktif, sebuah respons terhadap tantangan wilayah kepulauan yang memerlukan penanganan cepat dan adaptif. Jika konsisten, Taliabu bisa menjadi contoh model transisi pemerintahan daerah yang efisien di Indonesia Timur.


Laporan: Sumpono | Editor: Mahar Prastowo