LUGAS | Bandung Barat –
Peringatan Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi momentum reflektif bagi para pemangku kepentingan, termasuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Bandung Barat, yang turut hadir dalam acara yang digelar Pemerintah Kabupaten di Plasa Mekar Sari, Ngamprah, Kamis (19/6/2025).
Acara ini menjadi ajang konsolidasi semangat pelayanan publik yang lebih baik, diwarnai ajakan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk memaknai usia ke-18 tahun KBB sebagai momentum perubahan menuju tata kelola yang bersih dan berdampak.
“Di usia ke-18 ini, mari kita hadiahkan untuk Bandung Barat pelayanan yang lebih baik, kepemimpinan yang lebih jujur, dan masyarakat yang lebih peduli satu sama lain,” ujar Jeje dalam pidatonya di hadapan para undangan.
Ia menekankan pentingnya inovasi, kerja nyata, dan keikhlasan dalam menjalankan tugas pelayanan publik. Jeje menyebut, ASN harus menjadikan pekerjaannya bukan sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk pengabdian yang bermakna.
“Jadikan pekerjaan kita sebagai ladang ibadah dan amal. Mari bekerja dengan hati, saling bersinergi lintas sektor, dan mengedepankan semangat gotong royong,” tambahnya.
Dalam wawancara terpisah, Bupati Jeje menyampaikan sejumlah target pembangunan hingga akhir tahun 2025. Beberapa persoalan krusial seperti pengelolaan sampah, infrastruktur jalan, serta perbaikan fasilitas pendidikan menjadi perhatian utama.
“Kami menargetkan masalah-masalah ini bisa selesai paling lambat Desember 2025. Tentu dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi masyarakat,” ujar Jeje.
Di sisi lain, Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung Barat, Elly Lukmansyah, menyampaikan apresiasi dan harapannya atas capaian KBB yang telah menginjak usia ke-18 tahun. Ia menegaskan komitmen LDII untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Mudah-mudahan KBB ke depan menjadi lebih baik, dan sejahtera sesuai dengan visi dan misinya,” ungkap Elly.
Menurutnya, usia 18 tahun merupakan titik kematangan awal yang menandai kesiapan KBB melangkah lebih jauh dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan mempererat jalinan sosial antarwarga sebagai fondasi kemajuan daerah.
Hari jadi ke-18 KBB kali ini juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan seperti apel gabungan ASN, penyerahan penghargaan kepada tokoh berprestasi, serta pameran potensi unggulan daerah. Semangat kolaborasi dan kebersamaan menjadi benang merah yang mengikat seluruh rangkaian acara.
Dengan usia yang belum genap dua dekade, KBB dihadapkan pada tantangan pembangunan yang kompleks namun juga menyimpan peluang besar. Sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan elemen masyarakat sipil diharapkan dapat menjadi energi kolektif untuk membawa Bandung Barat menuju masa depan yang lebih cerah.
Tidak ada komentar