LUGAS | JAKARTA — Suasana ballroom di Senayan malam itu penuh dengan cahaya temaram dan denting piano yang mengalun pelan. Di panggung utama, Merry Riana berdiri dengan dresscode cerah dan senyum lebar. 

Acara ulang tahun Merry Riana pada Sabtu malam, 29 Juni 2025, bukan sekadar perayaan pribadi. Panggung acara itu berubah menjadi simbol peralihan karier sang motivator dari ruang seminar ke arena korporasi. Di hadapan ratusan tamu, termasuk pejabat dan tokoh nasional, Menteri Koordinator Pembangunan dan Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan harapannya agar perusahaan Merry Riana segera melantai di Bursa Efek Indonesia.

"Semoga PT Merry Riana Education bisa segera melakukan IPO dan berkontribusi untuk pembangunan kualitas SDM Indonesia," ujar AHY dalam sambutannya. Ia mengenakan jas abu-abu dengan dasi biru gelap, tampil tenang namun formal.

SBY tiba lebih awal, didampingi beberapa staf dan ajudan. Ia mengenakan setelan biru navy, duduk di barisan depan, dan beberapa kali terlihat tersenyum saat Merry mengenangnya sebagai sosok pemimpin yang menginspirasi. Ketika naik ke panggung, SBY tidak hanya memberikan sepatah dua patah kata, tetapi juga bernyanyi. Lagu yang dibawakan bertema keteguhan hati dan kesetiaan dalam perjuangan.

"Pak SBY menyanyikan lagu yang sangat menyentuh, saya sampai tak kuasa menahan air mata," kata Merry Riana dalam pidato balasannya, matanya berkaca-kaca.

Lahir dari keluarga sederhana dan sempat jatuh bangun saat kuliah di Singapura, Merry Riana kini menjadi salah satu figur publik dengan pengaruh kuat di kalangan generasi muda. Ia dikenal luas lewat buku-buku motivasi dan konten digitalnya yang menjangkau jutaan pengikut di berbagai platform.

Rencana IPO PT Merry Riana Education akan menjadi langkah penting dalam perjalanannya sebagai pebisnis. Perusahaan ini bergerak di bidang pelatihan, motivasi, dan edukasi kewirausahaan. Jika benar terjadi, IPO ini akan menjadikan perusahaan berbasis semangat dan pengaruh itu masuk ke ranah bisnis terbuka — sebuah terobosan dalam dunia perusahaan publik di Indonesia.

Sejumlah pengamat menilai IPO tersebut bisa menjadi indikator bahwa industri pengembangan diri tak lagi hanya sekadar industri kreatif, tetapi juga bisa dikapitalisasi sebagai industri formal.

Malam itu ditutup dengan sesi menyanyi bersama di panggung. AHY, SBY, dan Merry Riana berdiri sejajar, menyanyikan lagu yang sama, meski dalam harmoni suara yang berbeda. Tak ada tepuk tangan panjang, tapi kamera-kamera ponsel terus merekam. Mungkin sebagai bukti: bahwa malam itu, seorang perempuan yang dulu hanya bercerita soal mimpi, kini sedang menapaki kenyataan yang jauh lebih besar.