LUGAS | Bantul – Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta berlangsung khidmat di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Kamis (21/8/2025).

Mabida DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam amanatnya menyampaikan Sabda Pramuka Istimewa, menegaskan bahwa ketahanan bangsa tidak lahir dari individu semata, melainkan dari kebersamaan, sinergi, dan semangat gotong royong. Dengan tema “Pramuka Berkolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa, Lingkungan Hidup, dan Adaptasi”, apel ini menjadi momentum refleksi enam dekade Gerakan Pramuka.



Yogyakarta sendiri memiliki peran penting dalam sejarah pramuka nasional. Tahun 1941 di kota ini lahir Jambore Indonesia, yang menjadi embrio berdirinya Gerakan Pramuka. Tokoh sentralnya adalah Sri Sultan HB IX yang dengan visi kebangsaan dan jiwa kepeloporan meneguhkan pramuka sebagai pendidikan karakter berakar kuat di bumi Indonesia.

Hadir dalam apel, Ketua Kwarda DIY, Ketua Mabicab Bantul Halim Muslih, Ketua Kwarcab Bantul Emi Masruroh, jajaran Forkopimda, serta pengurus Kwarda dan Kwarcab se-DIY. Rangkaian kegiatan diisi dengan pengucapan Pancasila, Dasa Darma, Dwi Darma, pembacaan penerima lencana Karya Bakti, Lencana Teladan, serta penyematan Pramuka Siaga Garuda.


Suasana semakin semarak dengan penampilan Garda Pramuka Kwartir Bantul, atraksi drum band, serta aksi 100 pesilat penggalang PERSINAS ASAD Bantul yang terdiri dari pelajar SD, SMP, dan SMA. Para pesilat memperlihatkan jurus dasar hingga jurus penghayatan yang memukau peserta apel.

Ketua PERSINAS ASAD Kabupaten Bantul, Darto Winarso, S.Pt, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Kwarda DIY yang memberi amanah kepada PERSINAS ASAD untuk menampilkan 100 pesilat. “Ini sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami. Regenerasi pesilat harus dijaga agar lahir generasi sehat, tangguh, berintegritas, dan peduli, yang siap memimpin perubahan dengan nilai luhur di tengah dinamika zaman,” ujarnya.


Laporan: Wisnu Jatmiko | Editor: Mahar Prastowo