Jaksa dan staf melepas sosok pemimpin yang dianggap sebagai figur ayah dan panutan
LUGAS | Pulau Taliabu – Suasana haru menyelimuti Kejaksaan Negeri (Kejari) Pulau Taliabu menyusul kepindahan Dr. Nurwinardi, S.H., M.H., yang selama satu tahun lima bulan terakhir memimpin institusi tersebut. Nurwinardi kini dipercaya menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, berdasarkan keputusan rotasi dan promosi jabatan di lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Kepindahan itu meninggalkan kesan mendalam di kalangan pegawai dan jaksa. Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) sekaligus Humas Kejari Pulau Taliabu, Harry Arfan, S.H., M.H., menyebut Nurwinardi sebagai sosok pemimpin yang rendah hati, dekat dengan bawahan, dan menjadi panutan dalam bekerja.
“Terima kasih kepada Bapak Dr. Nurwinardi atas dedikasi, pengabdian, dan sumbangsihnya selama menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu. Selamat bertugas di tempat yang baru, semoga selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengemban tugas,” ujar Harry, Senin (20/10/2025).
Harry menuturkan, selama memimpin, Nurwinardi dikenal memperlakukan seluruh staf tanpa perbedaan dan menciptakan suasana kerja yang kekeluargaan.
“Beliau orangnya bersahaja, tidak sombong, dan suka bercanda. Semua staf dianggapnya seperti anak sendiri. Hubungan antara pimpinan dan bawahan terasa seperti hubungan bapak dan anak,” imbuhnya.
Tegas dan Humanis
Selama menjabat, Nurwinardi dikenal tegas dalam penegakan hukum, khususnya pada kasus-kasus korupsi yang menjadi perhatian publik di Pulau Taliabu. Namun, ketegasan itu diimbangi dengan sikap humanis dan terbuka terhadap kritik. Pendekatan tersebut membuatnya diterima tidak hanya di internal kejaksaan, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Di bawah kepemimpinannya, berbagai upaya pembenahan dilakukan di tubuh Kejari Pulau Taliabu, baik dalam hal pelayanan publik, keterbukaan informasi, maupun koordinasi dengan lembaga penegak hukum lain di daerah.
Kepindahan Nurwinardi ke Kotawaringin Barat sekaligus menjadi penanda berakhirnya masa kepemimpinan yang berkesan, di mana figur seorang jaksa tidak hanya dilihat dari ketegasannya, tetapi juga dari empati dan kedekatannya dengan bawahan.
Bagi para jaksa dan staf di Pulau Taliabu, Dr. Nurwinardi bukan hanya seorang pimpinan, tetapi juga seorang bapak dan sahabat yang meninggalkan teladan kerja keras dan kehangatan manusiawi di tengah tugas berat penegakan hukum.
Laporan: Sumpono, LUGAS Pulau Taliabu | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar