LUGAS | Pekanbaru — Pengurus Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rumbai Barat bersama sejumlah PK KNPI di wilayah Rumbai serta DPD KNPI Kabupaten Siak akan menggelar aksi damai pada Senin, 27 Oktober 2025. Aksi ini berlangsung mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai di dua titik, yakni Gate PHR Rumbai dan Gate Alfatah Minas.

Aksi tersebut merupakan bentuk penyampaian aspirasi pemuda terhadap keberadaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Riau yang dinilai belum memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ekonomi daerah serta peluang kerja bagi masyarakat lokal.

Dalam selebaran dan pernyataan sikap yang disampaikan oleh peserta aksi, KNPI menilai bahwa PHR seharusnya mampu menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat Riau sebagai daerah penghasil migas. Namun, menurut mereka, kondisi di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.

“Kami melihat dana Participating Interest (PI) untuk Riau sangat kecil dan tidak berdampak nyata. Tenaga kerja lokal juga kurang diberi ruang, dan perusahaan lokal sulit bekerja sama dengan PHR,” tulis pernyataan sikap tersebut.

Selain dana PI, pemuda juga menyoroti tata kelola Local Business Development (LBD) yang dinilai tidak transparan dan hanya menguntungkan kelompok tertentu. Sistem tersebut disebut seperti arisan penunjukan, sehingga perusahaan-perusahaan daerah kesulitan terlibat dalam proyek operasional PHR.

Tuntutan Aksi Damai KNPI:

1. Pemberian dana Participating Interest (PI) sebesar 35% kepada Pemerintah Provinsi Riau.

2. Pembukaan lapangan kerja khusus untuk tenaga lokal minimal 40%.

3. Transparansi penuh dalam sistem LBD dan penghentian pola penunjukan tertutup.

4. Pembukaan akses LBD secara umum agar perusahaan lokal dapat terlibat dalam rantai ekonomi migas daerah.

5. Apabila tidak mampu memberikan kontribusi nyata, KNPI meminta PHR mempertimbangkan untuk keluar dari Riau.

Ketua PK KNPI Rumbai Barat, Gusman Angga Riawan, S.Kom., menegaskan bahwa aksi ini bersifat damai, terukur, dan tidak bertujuan menciptakan konflik.

Ketua PK KNPI Rumbai barat (kanan) bersama Sekretaris (kiri)

“Aksi ini murni untuk memperjuangkan hak dan keterbukaan kebijakan. Kami mengajak seluruh pihak menjaga situasi tetap kondusif. Pemuda hadir sebagai mitra kritis, bukan sebagai lawan,” ujar Angga.

Sampai berita ini diturunkan, aksi damai masih berlangsung. Masa meminta pimpinan PT PHR berdialog dengan mereka.