LUGAS | Jakarta Timur, 31 Oktober 2025 — Suasana hangat tercipta di sekretariat RW 09, Jalan Jengki, Cipinang Asem, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Jumat malam. Warga, aparat, dan tokoh masyarakat berkumpul dalam acara “Ngopi Kamtibmas Bareng Potmas Jaga Jakarta”, sebuah forum silaturahmi untuk memperkuat sinergi antara kepolisian dan potensi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

Acara yang dimulai pukul 20.00 itu dihadiri oleh Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Dr. Alfian Nur Rizal, S.I.K., M.Hum, Kapolsek Makasar Kompol Sumardi beserta jajaran, Sekretaris Kelurahan Kebon Pala Saptowo, Kasipem Kelurahan Kebon Pala Sigit Priyono, Kasatgas Pol PP Johan Wahyudi, Bhabinkamtibmas Bripka Sigit Haryanto, Babinsa Kramatjati-Makasar Sertu Edy Lala, ketua FKDM Hasannudin beserta anggota, FKPM, ketua LMK Hambali, serta para Ketua RW dan RT se-RW 09. Pertemuan diawali dengan doa bersama dan yel-yel khas RW 09, menandai semangat kebersamaan dalam menjaga lingkungan.


Potensi dan Tantangan di RW 09

Ketua RW 09 Rohedi, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa wilayahnya memiliki potensi besar sekaligus tantangan yang tidak ringan.
“RW 09 ini cukup gemuk, ada 16 RT dengan sumber daya manusia yang kuat dan sarana pendidikan lengkap. Tapi kami juga menghadapi tantangan klasik: tawuran remaja, penyalahgunaan narkoba, dan area rawan seperti tanah kosong serta sekitar TPU Cipinang Asem,” ujarnya.

Rohedi menjelaskan, berkat kolaborasi tiga pilar—Kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas—beberapa titik rawan kini mulai tertangani. “Area makam yang dulu jadi tempat nongkrong dan minum-minum sudah kami tutup aksesnya. Sekarang lebih aman. Kami juga mendorong kegiatan keagamaan seperti ‘Ayo Mabar, Mengaji dan Belajar’ setiap sore menjelang malam agar anak-anak tidak terjerumus ke kegiatan negatif,” tambahnya.

Namun, ia juga menyampaikan harapan agar Polres dapat membantu penguatan keamanan warga. “Kami berharap dukungan perlengkapan bagi petugas keamanan lingkungan seperti handy talky, topi, atau seragam agar lebih siap berjaga,” katanya.



Sekretaris Kelurahan: RW 09 Wilayah Padat dan Unik

Sekretaris Kelurahan Kebon Pala Saptowo menegaskan, RW 09 merupakan wilayah padat penduduk dan sering menjadi titik rawan tawuran karena lokasinya yang berdekatan dengan area terbuka.
“Masalahnya, yang tawuran sering bukan warga sini, tapi dari luar yang datang ke depan makam. Jadi, kami perlu kerja sama semua pihak, terutama RT, RW, dan warga, untuk terus memantau lingkungan,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pendataan warga baru. “Kadang muncul potensi gangguan karena ada pendatang yang tidak terdata. RT perlu memastikan siapa saja yang tinggal di lingkungannya,” ujar Saptowo.


Kapolres: Keamanan Adalah Tanggung Jawab Bersama

Dalam kesempatan itu, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Dr. Alfian Nur Rizal, S.I.K., M.Hum. menegaskan bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kami datang bukan untuk formalitas. Ini silaturahmi agar kita makin dekat. Kalau sudah dekat, masalah bisa diselesaikan dengan lebih cepat,” ujarnya membuka sambutan.

Kapolres menanggapi langsung aspirasi warga soal perlengkapan keamanan.
“Kalau atribut dan perlengkapan seperti HT atau seragam itu benar-benar bisa membantu mencegah tawuran dan meningkatkan kesiapsiagaan, saya siap dukung. Tapi yang lebih penting adalah strategi dan kesadaran kita bersama,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam membentuk karakter anak.
“Jangan mudah menyalahkan anak-anak. Mereka hanya butuh perhatian dan teladan. Setiap anak punya kelebihan masing-masing. Kalau kita bisa mengarahkan, mereka akan menjadi kekuatan, bukan masalah,” kata Alfian.

Kapolres mengingatkan bahwa tawuran sering kali melibatkan pelajar atau remaja dari luar wilayah, tetapi dampaknya selalu mencoreng nama lingkungan yang menjadi lokasi kejadian.
“Kalau tawuran terjadi di sini, yang kena jelek bukan pelakunya, tapi nama kampung ini. Pejabat wilayah juga akan dimintai pertanggungjawaban. Karena itu, mari kita cegah bersama, jangan beri ruang sedikit pun untuk tawuran,” ujarnya.


Semangat Kolaborasi

Acara diwarnai dengan ajakan untuk memperkuat kolaborasi antara tiga pilar keamanan—Polri, TNI, dan pemerintah daerah—bersama elemen masyarakat. Semangat kebersamaan terasa kuat ketika warga, pengurus lingkungan, dan aparat menegaskan komitmen menjaga RW 09 sebagai wilayah yang aman, tertib, dan guyub.

“Ngopi Kamtibmas ini bukan sekadar minum kopi, tapi simbol kedekatan antara polisi dan masyarakat. Dari sini kita belajar, menjaga Jakarta dimulai dari menjaga kampung sendiri,” ujar Kapolres. 


(MP)