Berisi Peringatan Bagi Penyelenggara Negara Thaghut
LUGAS | Amir Jamaah Ansharut Tauhid Ustadz Abu Bakar Baasyir kembali meluncurkan karyanya berjudul Tadzkiroh II, buku lanjutan dari Tadzkiroh I yang ia tulis di Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri.
Buku bersampul hijau setebal 176 halaman ini secara garis besar berisi peringatan dengan menyertakan firman Allah SWT yang ditujukan untuk Ketua MPR/DPR dan penyelenggara negara yang thagut bidang hukum dan pertahanan yang mengaku Muslim.
Baasyir yang kini menjalani masa tahanannya di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menasihati mereka yang menurutnya sebagai para penyelenggara negara thaghut, agar segera bertaubat sebelum dijemput maut karena telah mempertahankan sistem pemerintahan kafir dan tegaknya hukum-hukum jahiliyah.
"Mereka harus menuntut penguasa agar mengubah dasar negara dan hukum positif NKRI dengan syariat Islam secara kaffah," begitu ucap Baasyir seperti tertulis dalam kata pengantarnya halaman sembilan, yang ia tulis pada 16 Maret 2012 di rutan Bareskrim.
"Bila tak mampu bertaubat dengan langkah di atas, maka semua pimpinan dan anggota MPR/DPR wajib melepaskan jabatan, juga semua aparat thagut di bidang hukum dan pertahanan wajib melepaskan jabatannya dalam pemerintahan thagut," tambahnya. (mp)
LUGAS | Amir Jamaah Ansharut Tauhid Ustadz Abu Bakar Baasyir kembali meluncurkan karyanya berjudul Tadzkiroh II, buku lanjutan dari Tadzkiroh I yang ia tulis di Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri.
Buku bersampul hijau setebal 176 halaman ini secara garis besar berisi peringatan dengan menyertakan firman Allah SWT yang ditujukan untuk Ketua MPR/DPR dan penyelenggara negara yang thagut bidang hukum dan pertahanan yang mengaku Muslim.
Baasyir yang kini menjalani masa tahanannya di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menasihati mereka yang menurutnya sebagai para penyelenggara negara thaghut, agar segera bertaubat sebelum dijemput maut karena telah mempertahankan sistem pemerintahan kafir dan tegaknya hukum-hukum jahiliyah.
"Mereka harus menuntut penguasa agar mengubah dasar negara dan hukum positif NKRI dengan syariat Islam secara kaffah," begitu ucap Baasyir seperti tertulis dalam kata pengantarnya halaman sembilan, yang ia tulis pada 16 Maret 2012 di rutan Bareskrim.
"Bila tak mampu bertaubat dengan langkah di atas, maka semua pimpinan dan anggota MPR/DPR wajib melepaskan jabatan, juga semua aparat thagut di bidang hukum dan pertahanan wajib melepaskan jabatannya dalam pemerintahan thagut," tambahnya. (mp)
