Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Geografis Papua Sulitkan Kejar Penembak TNI

| 21 Februari WIB |
Kondisi Papua, Kendala Ungkap Penembak TNI
                                                                                                           KOMPAS IMAGES

Menkopolhukam Djoko Suyanto (kanan) dan Kepala Polri Jenderal Polisi Timur Pradopo

TABLOIDLUGAS.com | Jakarta - Kondisi geografis di Papua selalu dijadikan alasan sulitnya menangkap pelaku penembakan. Pelaku penembakan diduga lebih menguasai medan yang berbukit-bukit dan terjal. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menanggapi tewasnya 8 anggota TNI di Papua tadi pagi.

"Puncak Jaya itu hutan, gunung, dan jurang. Kondisi geografi sulit. Kelompok ini sudah menyatu dengan penduduk. Kalau mereka lari ke hutan, sudah jadi penguasaan medan mereka. Faktor kesulitan itulah yang menjadi kesulitan petugas," terang Djoko di Kantor Kemenkopolhukam, Kamis (21/2/2013).

Djoko mengatakan, kondisi geografis di sana jauh berbeda dengan di Pulau Jawa. Daerah pos TNI maupun polisi setempat juga tidak seramai seperti di kota-kota besar. Pelaku juga diduga berbaur dengan masyarakat setempat.

"Jangan bayangkan satu kampung ada puluhan atau ratusan rumah. Cuma empat rumah paling di deket pos itu. Tapi kan ini membuat kita patah semangat," ujarnya.

Sebelumnya, menurut informasi intelijen, Djoko mengungkapkan pelaku diduga berasal dari dua kelompok.

Untuk penembakan yang terjadi hari ini di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, diduga merupakan aksi penyerangan dari kelompok Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) pimpinan Goliath Tabuni. Sementara, penembakan yang terjadi di Distrik Sinak diduga pelakunya kelompok bersenjata pimpinan Murib.

Seperti diketahui, anggota TNI dinyatakan tewas di Papua. Satu orang anggota satgas TNI atas nama Pratu Wahyu Bowo tewas dengan luka tembak di bagian dada dan leher. Kemudian, korban luka Danpos Satgas atas nama Lettu Inf. Reza yang tertembak pada lengan bagian kiri. Peristiwa itu terjadi pukul 09.00 di Pos Satgas TNI, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.

Sementara 7 lainnya tewas saat terjadi penghadangan serta penyerangan oleh kelompok bersenjata di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, pukul 10.30.

Saat itu 10 anggota Koranmil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju Bandara Sinak untuk mengambil radio dari Nabire. Tujuh orang yang tewas yakni Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu Romadhon, Pratu Mustofa, Sertu Edy, Praka Jojon, dan Praka Wempi. [L]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update