Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perlu 'Wajib Lapor' Agar Logistik Bantuan Bencana Tak Sia-sia

| 17 Februari WIB |
TABLOIDLUGAS.COM | Malang - Tiga hari sejak Gunung Kelud, Jawa Timur, meletus, ada ribuan orang relawan yang langsung bergerak di tiga kabupaten terdampak bencana. Mereka datang dari berbagai penjuru dan latar belakang berbeda-beda.

Khusus di Kabupaten Malang yang terdapat 18 ribu pengungsi, tercatat lebih tiga ribu orang relawan. Seribu orang adalah gabungan dari tim SAR, pecinta alam, karang taruna, mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, anggota Orari dan komunitas lain. 

Mereka bekerja sama dengan 1222 prajurit TNI, 1692 orang polisi dan relawan PMI. Agar sumber daya sebanyak itu efektif dalam melakukan oparasi tanggap darurat, perlu koordinasi dalam distribusinya di lapangan. 

"Biasanya relawan yang sudah sering ikut operasi akan datang melapor ke posko, kemudian berangkat membawa bantuan ke lokasi," ujar Kahfi, koordinator posko relawan di Pujon, Kab. Malang, Minggu (16/2/2014).

Penentuan siapa harus yang berangkat ke mana dan logistik apa yang perlu dibawa, didasarkan data pemetaan lokasi. Sehingga tak ada lokasi yang tidak terjamah tim SAR, kekurangan logistik bantuan atau ada korban tidak tertangani.

Koordinasi juga buat mencegah penumpukan sumber daya manusia dan logistik di satu lokasi. Masalah yang demikian ini kerap terjadi karena aksi spontanitas donatur yang mendatang langsung ke lokasi tanpa melapor terlebih dahulu ke posko utama.

"Meski pun tidak terdata, tetapi kami menghargai niat baik dan spontanitas mereka," sambung Kahfi.

Solidaritas spontan merupakan sifat utama masyarakat Indonesia. Sifat yang didorong kepeduian kepada sesama yang ditimpa oleh bencana, menyatukan semua lapisan warga tak peduli agama dan suku. Semoga saja keutamaan ini tidak lekas tergerus dengan individualisme. (L/metrotvnews)

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update