Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

LDII: Indonesia Butuh Presiden Peduli Karakter Bangsa

| 15 Mei WIB |
Pramuka LDII, salah satu wadah regenerasi kepemimpinan 
berkarakter kebangsaan |foto.ist -
TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyatakan Indonesia membutuhkan presiden yang peduli pada pembangunan karakter bangsa yang selama ini kurang sungguh-sungguh diperhatikan.

"Pembangunan karakter dan moral bangsa ini tak boleh sekadar retorika atau wacana. Namun, seharusnya dipraktikkan," kata Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso di Jakarta, Senin.

Menurut dia, rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada elit politik maupun kepada pemerintah merupakan akibat dari rendahnya pembangunan karakter dan rendahnya moralitas bangsa.

Chriswanto menilai sebagian rakyat Indonesia kian menjauh dari falsafah dan dasar negara Pancasila. Arus modernisasi yang diikuti westernisasi membuat bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya sebagai sebuah bangsa.

"Tidak adanya pembangunan karakter bangsa di Indonesia membuat kita masih menjadi negara terjajah hingga saat ini," katanya.

Salah satu buktinya adalah, kata Chriswanto, produk undang-undang pascareformasi lebih menguntungkan pihak asing daripada bangsa sendiri.

Oleh karena itu, LDII berharap eksekutif dan legislatif mendatang mampu mengevaluasi berbagai perundangan yang justru bertentangan dengan tujuan pendirian NKRI.

Terkait itu, LDII mengundang bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dari Gerindra untuk hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional LDII di Balai Kartini, Jakarta, 13-15 Mei.

Selain menitipkan pembangunan karakter, kata Chriswanto, LDII juga berharap pemimpin mendatang mengutamakan kedaulatan di lima sektor, yakni pangan, energi, finansial, teritorial, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Menurut LDII, kedaulatan iptek menjadi sangat penting diprioritaskan oleh pemerintah mendatang karena pascareformasi iptek termarjinalisasi oleh hiruk pikuk politik.

"Padahal negara yang baru maju seperti Indonesia dihargai bukan karena demokrasinya tapi karena kemampuan ipteknya. Proses demokrasi tanpa penguasaan teknologi, negara akan sulit menyejahterakan rakyatnya," ujar Chriswanto.

Rapimnas LDII juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya adalah Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Agama Suryadarma Ali, dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. [L]

PROMO PAKET UMRAH

TIKET KAI NATAL/TAHUN BARU 2024

×
Berita Terbaru Update