Pengamat Menilai Jokowi Anti Kritik

TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - "Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung, Kamis, menanggapi pendukungnya yang menyegel dan mengepung Kantor TVOne.

Dalam kacamata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago, ia melihat perbedaan cara  menyikapi kritikan antara Jokowi dengan Prabowo Subianto.

"Pendudukan dan penyegelan kantor TVOne oleh massa PDIP dan pendukung Jokowi-JK menunjukkan bagaimana sikap Jokowi dan pendukungnya terhadap kritikan," kata Pangi.

Menurut Pangi, cara-cara pihak Jokowi menduduki dan menyegel stasiun TVOne bertolak belakang dari komentar Jokowi selama ini yang menjunjung kebebasan pers.

"Kalau caranya seperti ini apakah nanti ketika Jokowi berkuasa berita-berita kritis disensor semua atau media tersebut dicabut izinnya oleh Jokowi. Sekarang belum jadi presiden saja sudah main kepung," kata Pangi.

Berbeda dengan sikap kenegarawanan Prabowo Subianto, ia secara terus menerus dituding dan dicap dengan berbagai kritikan dan stigma mulai dari dituduh penculik, pembunuh, hingga psikopat, namun Prabowo tetap diam dan tak ada reaksi marah di depan publik.[L]

1 komentar

Anonim mengatakan…
pak Prabowo yang selama ini habis2an di fitnah oleh kubu jokowi,tetap tenang,menunjukan sikap kenegarawanannya yang tinggi,hasil pendidikan perwira tinggi yang elegan,beda dengan kubu jokowi yang urakan,apalagi sebelum hari pencoblosan kubu jokowi sempat mengancam bahwa jika dia kalah,maka artinya ada kecurangan,jadi intinya jokowi tidak boleh kalah?malah yang memalukan adalah, hal itu disampaikan oleh tokoh agama katolik frans magnis suseno dan beberapa tokoh2 kubu mereka yang kelihatan sekali otoriternya!!